DPRD Riau: Waspadai potensi karhutla di tengah pandemi

id DPRD RIAU,karhutla riau, gerindra riau

DPRD Riau: Waspadai potensi karhutla di tengah pandemi

Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto. (ANTARA/Diana Syafni)

Pekanbaru (ANTARA) - Pihak DPRD Provinsi Riau meminta pemerintah daerah melakukan upaya antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) lantaran adanya laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang peningkatan titik panas atau hotspot pada awal pekan ini.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Hardianto di Pekanbaru, Senin, mengingatkan agar pemda tak lengah terhadap potensikarhutla, meski saat ini tengah difokuskan dengan kesibukan dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Kita harus waspada betul, jangan sampai dalam masa pandemi COVID-19 yang tengah memasuki gelombang ke dua dan diprediksi lebih besar kasusnya dari gelombang pertama. Malah ada lagi persoalan baru, yakni karhutla. Sehingga perlu upaya antisipasi untuk menekan bermunculan titik api," ucap Hardianto.

Menurut informasi yang disampaikan BMKG pada Senin (29/6) ini, terdapat lonjakan titik panas menjadi 41 titik yang tersebar di enam wilayah, terbanyak ada di Kabupaten Pelalawan mencapai 26 titik, Kabupaten Kampar tujuh titik, Siak empat titik, Kota Dumai dua titik, Kabupaten Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.

Politisi Gerindra itu mengharapkan agar tim satuan tugas karhutla dapat mengatasi persoalan ini secepat mungkin. Karena jika titik api terus meningkat tentu akan adakonsekuensinya terhadap pergeseran postur anggaran, di sisi lain alokasi APBD tahun sudah banyak tergerus untuk penanganan virus corona disease(COVID-19).

"Jika kondisi titik api bertambah terus yang mengharuskan adanya penanganan secara komprehensif, maka nanti kita harus siapkan anggarannya. Artinya pergeseran yang disiapkan untuk penanganan COVID-19 dalam konteks kebutuhan darurat bisa kita geser untuk karhutla juga. Namun kita juga berharap adanya bantuan dari BNBPdan pemerintah pusat," ucapnya.

Dia pun meminta seluruh pihak agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Polisi selidiki kebakaran lahan gambut di Pelalawan

Baca juga: Sebanyak 61 kebakaran terjadi di Pekanbaru enam di antaranya Karhutla