Pertama dalam sejarah konsumsi BBM turun saat moment Idul Fitri, kok bisa?

id Bbm,pertamina,idul fitri 1441 h,lebaran 2020,berita riau antara,berita riau terbaru

Pertama dalam sejarah konsumsi BBM turun saat moment Idul Fitri, kok bisa?

Konsumsi Premium, Pertalite, dan Pertamax Series, di Riau  turun hingga delapan persen dibandingkan konsumsi harian normal sebesar 2,7 juta liter per hari saat moment Idul Fitri 1441 H, Pekanbaru Senin (1/7). (ANTARA/Dok.Humas Pertamina MOR I)

Pekanbaru (ANTARA) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat sejarah pertama dalam perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) turun, karena bersamaan sedang mewabah pandemi COVID-19.

"Selama H-6 hingga H+6 Idul Fitri 1441 Hijriyah, kami mencatat konsumsi BBM mengalami penurunan 2,5 juta liter per hari," kata Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo di Pekanbaru, Senin.

Roby Hervindo mengatakan, jenis BBM yang turun permintaannya adalah jenis bensin yaitu Premium, Pertalite, dan Pertamax Series, konsumsinya turun hingga delapan persen dibandingkan konsumsi harian normal sebesar 2,7 juta liter per hari," kata dia.

Kata dia, wabah COVID-19 membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Untuk pertama kalinya, Satuan tugas Ramadhan, Idul Fitri dan COVID-19 (Rafico) Pertamina mendata konsumsi BBM menjelang dan setelah lebaran di Riau menunjukkan penurunan.

Pada tahun-tahun lalu, konsumsi BBM selalu meningkat karena budaya mudik lebaran. Tahun lalu, realisasi konsumsi BBM jenis bensin di Riau selama H-6 hingga H+6 lebaran mencapai 2,85 juta liter per hari. Meningkat empat persen dibandingkan rerata normal harian tahun 2019 sebesar 2,7 juta liter per hari.

Situasi serupa terjadi pada konsumsi BBM jenis diesel (Biosolar, Dexlite dan Dex). Konsumsinya anjlok 48 persen dibandingkan rerata konsumsi normal. Atau setara 1,1 juta liter per hari selama H-6 hingga H+6 lebaran 2020.

Pada H-6 hingga H+6 Idul Fitri 1441 Hijriyah atau 2019 M, konsumsi BBM jenis diesel sejumlah 2,1 juta liter per hari. menurun tujuh persen berbanding konsumsi rerata normal harian 2019 sejumlah dua juta liter per hari.

Sebaliknya, penyaluran elpiji 3 kg subsidi selama H-6 sampai H+6 lebaran 2020 menunjukkan konsistensi tren meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Penyaluran di periode tersebut pada tahun ini meningkat enam persen di wilayah Riau.

"Menjelang dan sesudah lebaran ini, kami salurkan elpiji 3 kg subsidi sebanyak 165 ribu tabung per hari. Adapun konsumsi harian normal sekitar 154 ribu tabung per hari," kata Roby.

Sebagai perbandingan, konsumsi elpiji 3 kg subsidi tahun 2019 pada H-6 sampai H+6 lebaran sebanyak 150 ribu tabung per hari.

Satgas Rafico Pertamina masih terus siaga dan memastikan penyaluran BBM serta elpiji tetap berjalan lancar. Satgas masih bertugas hingga 8 Juni 2020.

Beradaptasi dengan situasi pandemi, Pertamina juga terus berinovasi dalam layanan kepada masyarakat. Salah satunya melalui layanan antar produk BBM dan elpiji Pertamina Delivery Service (PDS).

"Kami juga terus mendorong konsumen agar bertransaksi BBM secara non tunai melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. Selain lebih mudah dan nyaman, juga mengurangi resiko penyebaran COVID-19," tutup Roby.

Baca juga: Penurunan harga BBM dinilai akan berdampak pada pengangguran

Baca juga: Ini alasan mengapa harga BBM tak turun

Baca juga: Program "Cashback" Pertamina ringankan beban BBM ojol di Pekanbaru