Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyambut kepulangan sembilan bekas anak buah kapal (ABK) dari kapal berbendera China yang diduga mengalami perlakukan tidak layak selama bekerja.
"Mereka akan dikarantina, sebelum kembali ke daerah asal. Pemulangan mereka nantinya, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kapal tenggelam di Laut Kabaena Bombana, Enam ABK berhasil diselamatkan
Kesembilan orang itu tiba di Indonesia dari Incheon, Korea Selatan, pada Jumat (29/5) malam dan diantar ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus untuk menjalani karantina sebagai bagian protokol kesehatan pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI).
Pemulangan mereka adalah bagian dari pengaduan yang diterima BP2MI tentang kondisi kerja tidak layak yang dialami oleh para ABK itu selama bekerja di kapal berbendera China.
Para ABK itu mengadukan tentang jam kerja melebihi ketentuan, gaji yang belum dibayarkan sampai dengan perlakuan tidak layak seperti kekerasan verbal dan fisik, kata Benny.
Kepala BP2MI menegaskan bahwa kementerian dan lembaga pemerintah akan terus bersinergi memberikan perlindungan kepada pada PMI dan ABK yang dia sebut sebagai warga negara VVIP. Dia menegaskan bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk memperbaiki tata kelola perlindungan semua pekerja migran.
"Dalam penanganan masalah ini, BP2MI juga telah berkoordinasi dengan Perwakilan RI dan tetap menindaklanjuti penanganan pengaduan hingga seluruh hak-hak ABK terpenuhi. Tentu bekerjasama dengan Bareskrim, Perwakilan RI dan Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Benny.
BP2MI juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri karena permasalahan ke-9 PMI ABK tersebut diduga merupakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Menurut data, yang diterima BP2MI dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sampai dengan Jumat (29/5), sudah terdapat 8.615 warga negara Indonesia (WNI) yang direpatriasi dari luar negeri dengan 2.590 tengah menjalani karantina dan 6.026 sudah dipulangkan ke daerah masing-masing.
Dari mereka yang menjalani karantina, 245 PMI dinyatakan positif COVID-19 melalui tes swab dan 290 diduga positif setelah menjalani rapid test.
Baca juga: Belasan ABK KM Samena 02 yang tenggelam ditemukan terapung di laut
Baca juga: 20 ABK kapal nelayan hilang di perairan Parigi Moutong ditemukan selamat
Pewarta : Prisca Triferna Violleta
Berita Lainnya
Liga Arab desak Dewan Keamanan PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
25 April 2024 14:03 WIB
Elaine Widjaja tampil mendominasi pada kejuaraan golf internasional di Sumut
25 April 2024 13:40 WIB
Menhan AS Lloyd J. Austin bahas modernisasi militer hingga ucap selamat ke Prabowo
25 April 2024 13:20 WIB
Pengamat: Koalisi besar bertujuan untuk muluskan pemerintahan Prabowo
25 April 2024 13:09 WIB
Warga Jakarta masih banyak yang belum terima sertifikat tanah program PTSL
25 April 2024 12:36 WIB
PM Spanyol tangguhkan tugas sementara usai istrinya diduga terlibat korupsi
25 April 2024 12:20 WIB
Presiden Jokowi dukung inisiatif Prabowo-Gibran rangkul seluruh komponen bangsa
25 April 2024 12:05 WIB
Pejabat pertahanan: Inggris butuh sistem pertahanan udara yang mirip Iron Dome Israel
25 April 2024 11:49 WIB