Volkswagen berencana tambah 2 miliar euro demi investasi kendaraan listrik China

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,otomotif

Volkswagen berencana tambah 2 miliar euro demi investasi kendaraan listrik China

Karyawan berjalan keluar dari pabrik Volkswagen (VW) usai perusahaan mulai menghentikan produksinya di Eropa di tengah-tengah merebaknya wabah COVID-19 di Wolfsburg, Jerman, Kamis (19/3/2020) malam. (ANTARA FOTO/REUTERS/Fabian Bimmer/wsj)

Jakarta (ANTARA) - Volkswagen berencana untuk meningkatkan persaingan mobil listriknya di China, pasar mobil terbesar di dunia, dengan menggelontorkan 2,1 miliar euro kepada dua pemain kendaraan listrik (EV) China, dilansir Reuters, Sabtu.

Kesepakatan itu hadir ketika rival global seperti General Motors, Toyota dan Tesla Inc berusaha untuk memperluas penjualan kendaraan listrik di pasar mobil China.

Baca juga: Gugah minat beli, Mitsubishi beri tawaran menarik untuk kendaraan selama bulan Mei

Volkswagen mengatakan akan menginvestasikan 1 miliar euro untuk mengambil 50 persen saham di perusahaan induk milik negara Anhui Jianghuai Automobile Group (JAC Motors), juga mengambil kendali manajemen penuh atas usaha patungan kendaraan listrik yang ada dengan JAC dengan meningkatkan kepemilikannya menjadi 75 persen, setelah sebelumnya di angka 50 persen.

Kepala Volkswagen China Stephan Woellenstein mengatakan pada Jumat (29/5) waktu setempat bahwa perusahaan berencana untuk mengubah satu pabrik JAC yang ada dan meluncurkan model listrik pertama berdasarkan platform MEB, sebuah arsitektur yang memungkinkan produksi efisien berbagai model EV, pada tahun 2023.

Perusahaan patungan itu akan meluncurkan lima model listrik lagi pada tahun 2025, sejalan dengan VW yang bertujuan untuk menjual 1,5 juta kendaraan energi baru (NEV) - termasuk mobil listrik baterai serta kendaraan plug-in hybrid dan sel bahan bakar hidrogen.

Dalam transaksi terpisah, VW akan membayar 1,1 miliar euro untuk mengakuisisi 26,5 persen saham Guoxuan High-tech Co Ltd, pembuat baterai kendaraan listrik, menjadi pemegang saham terbesarnya.

Pembuat mobil asal Jerman itu mengatakan bahwa Guoxuan, yang berbasis di Hefei seperti JAC, akan memasok baterai ke model EV di China.

Woellenstein mengatakan provinsi Anhui, di mana Hefei berada, akan menjadi pusat manufaktur EV Volkswagen di China. VW tidak mengubah strategi EV di China, katanya.

Dia menambahkan keseluruhan penjualan mobil China pada paruh kedua tahun ini akan sama dengan periode yang sama tahun lalu. Penjualan setahun penuh Volkswagen China akan lebih rendah dari tahun lalu karena kehilangan penjualan di bulan-bulan pertama.

Sebelumnya, pada hari Rabu (27/5) bahwa VW sedang dalam pembicaraan akhir untuk berinvestasi di kedua perusahaan.

Baca juga: Pasar otomotif lesu akibat COVID-19, TMC hanya jual 2,3 juta kendaraan selama Januari-Maret 2020

Baca juga: Suzuki XL7 raih "Car of the Year" Otomotif Award 2020


Pewarta: A087