Tapteng (ANTARA) - Layanan penerbangan dari Bandar Udara Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, untuk maskapai Garuda, kembali aktif sekitar tiga minggu yang lalu. Hanya saja diberlakukan penerapan aturan yang ketat akibat pandemi COVID-19.
Menurut Bill Akbar Tan selaku Kepala Tata Usaha Bandara Pinangsori kepada ANTARA, Rabu (27/5/2020), menjelaskan, bahwa layanan penerbangan di bandara Pinangsori tidak pernah tutup, melainkan pembatasan penerbangan terhadap maskapai diberlakukan pemerintah, yang mengakibatkan penerbangan berhenti.
Baca juga: Dampak pandemi OVID-19, Garuda rumahkan karyawan kontrak
Dan sesudah ada surat edaran bisa terbang kembali, maskapai Garuda pun melayani rute penerbangan Pinangsori-Jakarta dan sebaliknya. Sedangkan untuk Wings dan City Link belum buka penerbangan.
"Tiga minggu lalu Garuda sudah kembali terbang dari Pinangsori-Jakarta dan Jakarta Pinangsori untuk layanan cargo dan umum. Hanya saja untuk jumlah penumpang dibatasi yakni hanya 40 persen, ditambah dengan aturan protokoler kesehatan COVID-19,” ujarnya.
Ada pun jumlah penumpang yang diizinkan terbang antara 40-42 orang dari 90 kursi yang tersedia untuk pesawat Garuda jenis Bombardier. Penumpang juga harus melengkapi surat sehat dan bebas corona dari rumah sakit, karena Tim Gugus Tugas belum bisa menyediakan layanan rapid test di bandara Pinangsori.
Melampirkan tiket Pulang-Pergi (PP). Khusus perjalanan dinas atau pemerintahan, wajib ada surat tugas dari pimpinan. Untuk penumpang umum harus ada surat keterangan dari Kepala Lingkungan atau Kelurahan.
"Kalau sesui perintah dari Gugus Tugas dan Gubernur DKI, surat keterangan bebas COVID-19 adalah hasil swab. Akan tetapi di daerah kita belum ada swab, maka hasil rapid test yang dilampirkan. Sedangkan terkait tiket Pulang Pergi (PP), itu sebagai bukti bahwa penumpang tersebut akan kembali lagi ke daerahnya dan diberikan waktu sekitar 3 minggu untuk pulang kembali. Satu pun dari kententuan itu tidak dilengkapi, maka tidak diperkenankan terbang, karena dipastikan dia (penumpang) pasti bermasalah di Jakarta,” ungkap Bill.
Ditambahkannya, seminggu yang lalu sebanyak 13 orang penumpang dari Panyabungan tidak diperkenanakan terbang karena persyaratan tidak dilengkapi. Artinya, pihak bandara memperlakukan otorita bandara dalam melakukan pengecekan, yang akan dilanjutkan oleh pihak maskapai.
"Jadi kepada calon penumpang yang akan terbang agar melengkapi persyaratan tersebut. Karena sistim pelayanan tidak seperti dulu lagi,” imbuhnya.
Terkait jadwal penerbangan sambung Bill, itu sepenuhnya hak dari pihak Garuda. Hanya saja sampai saat ini masih sekali seminggu, itu pun pihak Garuda yang menentukan harinya.
“Jadwalnya masih sekali seminggu, hanya saja yang kami amati jumlah penumpang terpenuhi 40 persen, bahkan bisa lebih. Namun karena aturan yang membatasi sehingga penumpang yang lain harus sabar menunggu jadwal karena tidak bisa sekali terbang. Demikian juga harga tiket, itu sepenuhya urusan dari pihak Garuda. Sesuai informasi yang kami terima dari penumpang, harga tiket saat ini kisaran Rp2,2-2,3 juta sekali terbang,” tandasnya.
Baca juga: Mulai 3 Mei 2020, Lion Air layani kembali penerbangan domestik
Baca juga: AP II hentikan penerbangan penumpang di semua Bandara, termasuk di Pekanbaru
Pewarta : Jason Gultom
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB