Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut wabah COVID-19 belum akan usai dalam waktu dekat, mengingat tren penularan di sejumlah negara menunjukkan peningkatan yang justru mengkhawatirkan.
Negara-negara yang disebutnya mencatat peningkatan kasus COVID-19 di antaranya Rusia, India, Brazil, Arab Saudi, dan negara-negara Afrika. Selain itu, beberapa negara seperti Singapura dan Korea Selatan tengah menghadapi gelombang kedua penyebaran COVID-19 karena kasus yang berasal dari luar negeri (imported cases).
Baca juga: Angkasa Pura II terapkan prosedur baru proses keberangkatan penumpang
"Ini menunjukkan COVID-19 masih akan belum selesai dalam waktu dekat,” kata Retno dalam Silaturahim Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sedunia secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Mengacu pada data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Retno mengatakan bahwa COVID-19 telah menyebar ke 215 negara dan teritori di seluruh dunia.
Penyakit yang disebabkan virus corona baru itu telah menginfeksi 4,6 juta orang di seluruh dunia dengan 311.000 kematian.
Penyebaran pandemi itu juga telah mengakibatkan perlambatan ekonomi dan ancaman resesi global.
"Karena itu, setiap negara harus berjuang untuk memenangkan dua peperangan sekaligus. Pertama, perang melawan virus dan kedua adalah perang melawan kemunduran ekonomi yang disebabkan oleh virus,” kata Retno.
Meskipun mengalami penurunan tajam secara ekonomi, Retno bersyukur melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020 yang disebutnya lebih baik dibandingkan negara lain.
Pada kuartal pertama 2020, ekonomi Indonesia tumbuh 2,97 persen atau melambat dibandingkan 5,07 persen pada kuartal pertama 2019.
Sedangkan China mencatat pertumbuhan pada minus 6,8 persen pada kuartal pertama 2020, atau terjun bebas dari pertumbuhan positif 6,4 persen pada kuartal pertama 2019.
Demikian halnya Singapura yang ekonominya tumbuh melambat pada minus 2,2 persen dibandingkan positif 1 persen, serta Uni Eropa yang mencatat pertumbuhan pada minus 2,7 persen dibandingkan positif 1,7 persen---pada periode yang sama.
"Sudah bisa dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2020 akan lebih berat dan kemungkinan besar mengalami penurunan lebih tajam,” kata Retno.
Baca juga: Hari ini PSBB Kota Palembang mulai diberlakukan
Baca juga: Belasan tenaga medis di Probolinggo terinfeksi virus COVID-19
Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Pengamat: Koalisi besar bertujuan untuk muluskan pemerintahan Prabowo
25 April 2024 13:09 WIB
Warga Jakarta masih banyak yang belum terima sertifikat tanah program PTSL
25 April 2024 12:36 WIB
PM Spanyol tangguhkan tugas sementara usai istrinya diduga terlibat korupsi
25 April 2024 12:20 WIB
Presiden Jokowi dukung inisiatif Prabowo-Gibran rangkul seluruh komponen bangsa
25 April 2024 12:05 WIB
Pejabat pertahanan: Inggris butuh sistem pertahanan udara yang mirip Iron Dome Israel
25 April 2024 11:49 WIB
Manfaat berolahraga malam hari bagi orang dengan obesitas
25 April 2024 11:39 WIB
PT RAPP bantu kembangkan batik asli Kuansing
25 April 2024 11:34 WIB
Kemarin, Suku bungan acuan atau BI-Rate jadi 6,25 persen hingga inflasi terjaga
25 April 2024 11:27 WIB