Pedagang Dumai tolak PSBB dipicu ucapan arogan lurah

id Psbb dumai, gugus tugas covid dumai,pedagang dumai demo, demo dumai

Pedagang Dumai tolak PSBB dipicu ucapan arogan lurah

Pedagang Dumai Tolak PSBB. (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Perwakilan pedagang Pasar Tradisional Senggol Kota Dumai mengaku aksi spontan menolak PSBB pada Senin (18/5) malam di Jalan Sudirman karena dipicu ucapan oknum lurah yang terkesan arogan.

Hal ini diungkap Putra, perwakilan pedagang saat berdialog dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dumai, dipimpin Kapolres AKBP Andri Ananta dan Kepala Satpol PP Bambang Wardoyo di Dumai, Selasa.

Menurut Putra, ucapan oknum lurah ini akhirnya yang membuat pedagang bereaksi turun ke jalan menolak tempat usaha dibatasi jam buka selama PSBB di Kota Dumai.

"Pada saat polisi dan TNI sosialisasi kita bisa menerima dan paham dengan penerapan PSBB, tapi ada ucapan lurah yang sangat arogan dan akhirnya membuat pedagang turun ke jalan menolak dan protes," kata Putra di Poskp Gugus Tugas COVID-19 Dumai.

Pedagang lain, Anuardi menyebut aksi spontan warga murni karena himpitan ekonomi para pedagang yang telah berhutang untuk modal jualan dan berharap dagangan laku menjelang lebaran.

"Kondisi pedagang susah, omset jauh menurun, dan dapat bayar utang saja kami sudah syukur sekarang, ditambah lagi bantuan sosial juga belum turun," kata Anuardi.

Sementara Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta menyebutkan bahwa penerapan PSBB untuk melindungi warga dari wabah COVID-19 karena Dumai sudah masuk zona merah dan perlu dilakukan percepatan pengendalian agar tidak muncul kelompok penularan atau klaster baru di Dumai.

Dampak dari pandemi COVID-19 ini hampir dirasakan semua pihak, tidak saja pedagang yang terimbas, namun juga semua sektor, karena itu diperlukan kesadaran kolektif seluruh warga untuk melaksanakan protokol kesehatan.

"Saya meminta maaf bila ada anggota yang arogan, tapi sudah ditegaskan dalam pelaksanaan PSBB ini petugas tegas namun humanis karena semata mata untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19," kata Kapolres Andri.

Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Gugus Tugas Dumai akan melaksanakan rapid tes massal di tiga pasar tradisional Dumai, dengan sasaran pedagang agar tidak muncul klaster baru.

Diberitakan, Senin (18/5) semalam ratusan pedagang kaki lima di Pasar Tradisional Senggol Jalan Sudirman Dumai nyaris bentrok fisik dengan aparat gabungan pelaksana PSBB karena menolak menutup tempat usaha, beruntung segera ditenangkan Kapolres Dumai Andri Ananta.

Baca juga: Pedagang pasar di Dumai turun ke jalan tolak pembatasan jam usaha

Baca juga: Gebrakan baru, MUI Dumai bolehkan warga salat Idul Fitri di masjid