Hari pertama PSBB di Dumai disambut dua positif COVID-19

id covid-19 dumai,gugas covid dumai,PSBB dumai

Hari pertama PSBB di Dumai disambut dua positif COVID-19

Petugas medis mengambil sampel darah seorang anggota Basarnas saat dilakukannya tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada H-2 menjelang penerapan PSBB di Kota Dumai, Riau, Sabtu (16/5/2020). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Dumai (ANTARA) - Pelaksanaan hari pertama pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Dumai, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dumai umumkan pertambahan baru dua kasus terkonfirmasi positif corona, Senin.

Juru bicara Gugas COVID-19 Dumai dr Syaipul menjelaskan, penambahan dua kasus positif corona ini berdasarkan hasil swab test yang baru diterima dari Laboratorium Bio Molekuler RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Dua orang positif COVID-19 ini, yaitu Pasien 17 berinisial AA usia 15 tahun jenis kelamin laki-laki dan Pasien 18 AP usia 33 tahun jenis kelamin perempuan.

"Mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala, dan untuk mencegah penularan dua orang ini sudah dirawat dan diisolasi di RSUD Dumai," kata Syaipul kepada pers.

Dikatakannya, dari pertambahan dua kasus positif ini, maka jumlah keseluruhan pasien COVID-19 Dumai hingga Senin (18/5) Pukul 17.30 WIB tercatat sebanyak 18 orang, dengan 14 diantaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 4 masih dirawat di RSUD Dumai.

Dijelaskan, Pasien 17 diketahui merupakan santri dan masuk dalam Klaster penularan dari Ponpes Magetan, sedangkan AP seorang ibu rumah tangga Istri dari Pasien 16 inisial SO yang sudah dirawat sejak Rabu (13/5) lalu.

Untuk penelusuran pasien, tim medis juga sudah melakukan rapid test terhadap ke empat anak AP, hasilnya semua negatif.

"Sedangkan hasil tracing dari AA telah dilakukan swab test kepada 9 santri asal Magetan, dan sampel sudah dikirim," sebutnya.

Keluarga santri juga sudah dilakukan rapid tes, dan didapatkan 4 orang positif, kemudian tim medis langsung menetapkan mereka sebagai pasien dalam pengawasan dan langsung dirawat di RSUD Dumai untuk mencegah penularan lebih luas.

Terkait klaster Magetan, di Dumai terdapat sekitar 20 santri dan tersebar di beberapa kecamatan di Kota Dumai, karena itu diimbau seluruh santri untuk segera melapor ke RT atau langsung periksa diri ke puskesmas.

"Supaya kasus tidak meningkat dan deteksi dini mencegah penyebaran virus Corona di Dumai, kita imbau santri Magetan untuk melapor dan periksa diri ke medis," ujarnya.

Diketahui, pemberlakuan PSBB di Kota Dumai ditargetkan hanya satu kali tahap tanpa perlu diperpanjang, karena itu diharap masyarakat menjalankan protokol kesehatan untuk memutus penyebaran COVID-19.

"Kita fokus untuk memutus rantai penularan COVID-19 dengan PSBB meski pasien sembuh banyak dan hanya dua orang pasien dirawat. Nantinya dinamika di lapangan cukup tinggi karena kita mengatur dan merubah kebiasaan orang," kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Dumai Zulkifli AS.

Baca juga: Positif COVID-19 di Riau bertambah 99 kasus, 60 pasien sudah sembuh

Baca juga: Satu PDP COVID-19 di Kabupaten Bengkalis tutup usia