Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT memerintahkan tim gugus tugas penanggulangan COVID-19 setempat untuk melakukan tes cepatmassal bagi warga yang bermukim di zona merah.
"Pemko akan mencari dan jemput bola siapa yang tertular COVID-19 dengan melakukan rapid tes bagi warga yang bermukim di zona-zona merah seperti Tampan," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Jumat.
Firdaus MT mengatakan, rapid test massal ini merupakan upaya jemput bola dalam menemukan kasus COVID-19 di Pekanbaruserta mengetahui sejak dini dan menemukan siapa-siapa yang tertular COVID-19 sehingga penanggulangannya bisa lebih cepat.
"Karena kita tidak tahu siapa yang kena siapa yang tidak, maka Pekanbaru akan pakai metode seperti yang dikatakan Presiden Jokowi yakni Temukan Obati dan Sembuhkan (TOS)," kata Firdaus MT.
Selanjutnya jika ada hasil rapid tes positif maka akan dilakukan karantina dan pemeriksaan swab agar tidak menularkan ke yang lain.
Kata dia kini tim gugus masih menunggu kedatangan alat rapid test, begitu tiba maka akan digunakan untuk masyarakat Tampan.
Mengapa Tampan lanjut dia, karena wilayah itu zona merah yang jumlah kasusnya tertinggi di Pekanbaru.
Wako mengaku kewalahan dalam memberikan pemahaman terkait protokol COVID-19 di wilayah Kecamatan Tampan. Sebagian masyarakat yang berada di wilayah tersebut belum mengindahkan imbauan dan anjuran yang diberikan pemerintah terkait protokol COVID-19.
Sehingga masih banyak masjid dan musala yang melaksanakan salat berjamaah. Ini rawan sekali untuk penularan COVID-19, karena mereka tidak mengindahkan aturan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Salah satunya tidak menerapkan phisycal distancing atau menjaga jarak antara seseorang. Selain itu aktivitas masyarakat masih cukup ramai meski PSBB tengah berlangsung," katanya.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Riau Indra Yopi menyebutkan, per 7 Mei 2020, total positif COVID-19 di Riau ada 66 kasus yang terdiri dari 32 orang masih dirawat, 28 sehat dan sudah dipulangkan, dan enam meninggal dunia.
"Yang meninggal 9,8 persen dari jumlah pasien positif, mereka adalah pasien dalam pengawasan yang meninggal dan seminggu kemudian hasilnya baru diketahui positif," katanya.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat berjumlah 192 pasien, sedangkan PDP negatif COVID-19 dan dipulangkan berjumlah 520 orang, dan yang meninggal dunia ada 92 orang. (adv)
Berita Lainnya
Barang bukti 79 perkara inkrah di Meranti dimusnahkan
17 March 2023 16:24 WIB
Eks Kadis Kesehatan Meranti resmi jadi tersangka di kejaksaan
08 February 2022 19:25 WIB
Usai sita alat rapid di Diskes, Kejari Meranti tunggu hitungan kerugian
14 January 2022 19:51 WIB
Kejari Meranti geledah Kantor Diskes, ribuan alat rapid tes disita
13 January 2022 21:54 WIB
KAI: Harga tes antigen diturunkan mudahkan penumpang, jadinya berapa?
31 December 2021 18:05 WIB
Masih berstatus tahanan Polda Riau, Eks Kadis Kesehatan Meranti jadi tersangka Jaksa
15 December 2021 15:05 WIB
Pekanbaru sediakan layanan gratis rapid tes bagi peserta CPNS
27 September 2021 15:59 WIB
Tes rapid antigen acak bagi pekerja formal di Dumai
24 July 2021 20:21 WIB