Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di Bursa Comex kian melambung pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah pengumuman stimulus besar-besaran oleh Federal Reserve (Fed) AS untuk memerangi korban ekonomi dari pandemi Virus Corona memicu kekhawatiran inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melejit 68,5 dolar AS atau 4,07 persen, menjadi ditutup pada 1.752,8 dolar AS per ounce, merupakan level tertinggi sejak Oktober 2012, sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Sehari sebelumnya, emas berjangka naik tipis 0,6 dolar AS atau 0,04 persen menjadi pada 1.684,3 dolar AS per ounce.
Federal Reserve AS mengumumkan pada Kamis (9/4/2020) bahwa mereka akan membuat Main Street Lending Fund untuk mendukung bisnis melalui pinjaman bank. The Fed berusaha untuk menciptakan stabilitas di pasar, yang mengurangi permintaan untuk emas.
Namun, efek pasti dari pinjaman tersebut belum pasti, sehingga para analis percaya bahwa pasar yang dibanjiri dengan uang tunai dari bank-bank sentral di seluruh dunia, memberikan dukungan kepada emas sebagai tempat yang aman di tengah meningkatnya inflasi.
"The Fed meluncurkan howitzer lain dari gudang senjatanya yang menawarkan bantuan besar untuk usaha kecil dan menengah serta pemerintah daerah," kata Kepala Perdagangan Derivatif Logam Mulia dan Logam Dasar di BMO, Tai Wong, seperti dikutip oleh Reuters.
"Emas menguat karena bantuan moneter ini pada akhirnya harus dilunasi dan pembayaran itu mungkin tiba-tiba sebagai inflasi yang lebih tinggi di kemudian hari."
The Fed meluncurkan upaya luas, 2,3 triliun dolar AS untuk mendukung pemerintah daerah serta usaha kecil dan menengah guna menjaga ekonomi AS tetap utuh saat negara itu memerangi pandemi Virus Corona.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah.
"Dampak ekonomi dari pandemi ini kemungkinan besar akan menyita pasar dalam waktu yang sangat lama, bahkan ketika pandemi telah mereda," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Emas kemungkinan mendapat untung dari melimpahnya uang bank-bank sentral dan utang baru."
Emas juga diberi dukungan ketika 6,6 juta orang mengajukan klaim pengangguran baru selama sepekan yang berakhir 5 April, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (9/4/2020). Jumlah klaim yang diajukan lebih buruk dari yang diharapkan.
Indeks sentimen konsumen AS untuk April yang dirilis pada Kamis (9/4/2020) oleh Universitas Michigan menunjukkan angka 71, menurut catatan analis adalah angka terendah sejak 2011, juga memberikan dukungan terhadap emas.
Indeks dolar AS yang melemah 0,67 atau 0,67 persen ke level 99,45 pada pukul 17.50 GMT, juga lebih lanjut mendukung emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 84,8 sen atau 5,58 persen, menjadi ditutup pada 16,053 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 15 dolar AS atau 2,04 persen, menjadi ditutup pada 748,6 dolar AS per ounce.
Berita Lainnya
Harga emas batangan Antam kembali naik jadi Rp1,217 juta per gram
27 March 2024 10:03 WIB
Harga emas batangan Antam turun jadi Rp1,203 juta per gram
23 March 2024 10:52 WIB
Harga emas batangan Antam turun jadi Rp1,211 juta per gram
22 March 2024 10:27 WIB
Harga emas batangan Antam melambung hingga Rp1,219 juta per gram
21 March 2024 14:23 WIB
Harga emas batangan Antam stabil di Rp1,199 juta per gram
20 March 2024 12:29 WIB
Harga emas batangan Antam naik Rp6 ribu jadi Rp1,199 juta per gram
19 March 2024 9:59 WIB
Harga emas batangan Antam stagnan di angka Rp1,193 juta per gram
18 March 2024 10:48 WIB
Harga emas batangan Antam turun lagi jadi Rp1,193 juta per gram
16 March 2024 10:26 WIB