Stasiun kereta api di Hubei mulai layani penumpang, tanda lockdown usai?

id lockdown Wuhan dicabut,Wuhan ditutup,Wuhan diisolasi,Lockdown,Lockdown brutalisme sosialis,Wuhan diperlonggar,covid-19,virus corona

Stasiun kereta api di Hubei mulai layani penumpang, tanda lockdown usai?

Suasana Stasiun Wuhan pada September 2019. Wuhan yang ditutup sejak 23 Januari 2020 akibat merebaknya wabah COVID-19 akan dibuka kembali pada 8 April 2020. (ANTARA/M.Irfan Ilmie)

Jakarta (ANTARA) - Beberapa stasiun kereta api di Provinsi Hubei, China, mulai melayani penumpang yang berangkat pada Rabu (25/3) setelah ditutup total sejak 23 Januari 2020 dalam upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.

Pembukaan stasiun tersebut sebagai bentuk persiapan sebelum status isolasi atau lockdown Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan yang sebelumnya dinyatakan sebagai episentrum COVID-19 dicabut pada 8 April mendatang.

Khusus beberapa stasiun di Wuhan baru bisa menerima kedatangan kereta api mulai Sabtu (28/3), sedangkan untuk keberangkatan tetap pada 8 April, demikian laporan sejumlah media lokal yang dirangkum ANTARA, Kamis.

Baca juga: Ribuan TKI terkena "lockdown" Malaysia akan pulang via Pelabuhan Dumai, begini penjelasannya

Provinsi Hubei merupakan salah satu daerah penyumbang terbesar tenaga kerja di China. Sekitar enam juta warga Hubei bekerja di luar daerah dan 70 persen dari mereka mudik saat libur Imlek pada Januari lalu sehingga terkurung saat terkena lockdown.

Mereka terperangkap di dalam rumah saat mudik tersebut sehingga liburan yang panjang pun mendadak menegangkan.

Bahkan di antara mereka ada yang kehilangan pekerjaan karena tidak bisa segera kembali atau diusir oleh pemilik rumah kontrakan di luar daerah setelah didiskriminasi selama dua bulan.

Baca juga: Inggris berlakukan "lockdown" tiga pekan

Sejak dinyatakan tertutup, warga Wuhan dan beberapa kota di Hubei menjadi buruan petugas di beberapa provinsi di China karena dianggap sebagai pembawa penyakit mematikan itu.

Tentu kembalinya para pekerja dari Hubei akan memberikan perhatian tersendiri bagi kota-kota besar di China, seperti Shanghai dan Beijing, yang saat ini sedang mengalami tekanan banyak kasus COVID-19 yang berasal dari orang asing yang baru kembali.

Oleh sebab itu, pemerintah China juga menyatakan bahwa pengendalian dan pencegahan COVID-19 belum berakhir, meskipun pekerja dari Hubei sudah bisa kembali ke tempat kerjanya di beberapa provinsi lain.

Sementara itu kereta cepat pertama carteran sudah mulai mengangkut para pekerja dari Kota Xiangyang, Hubei, menuju ke Kota Yantai, Provinsi Shandong, Rabu (25/3).

Baca juga: Waduh, pasien COVID-19 melarikan diri dari Wuhan. Kok bisa?

Baca juga: Mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Hubei mulai mengikuti kuliah daring