Dua warga Australia dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang positif corona

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, corona,Diamond Princess

Dua warga Australia dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang positif corona

Presiden Princess Cruises Jan Swartz membentuk hati dengan kedua tangannya ke arah kapal pesiar Diamond Princess, saat penumpang turun dari kapal setelah karantina, akibat penularan virus korona baru (COVID-19) di dermaga di Yokohama, Jepang, Kamis (20/2/2020), dalam gambar yang didapatkan dari video di media sosial. (PRINCESS CRUISES via REUTERS/PRINCESS CRUISES)

Sydney (ANTARA) - Dua warga Australia yang dievakuasi dari kapal pesiar di Jepang dinyatakan positif terkena virus corona setelah kembali ke Tanah Air, kata departemen kesehatan Australia, Jumat.

Australia pada Kamis menjemput 170 warga dari Diamond Princess, yang dimiliki Carnival Corp. Mereka sudah dikurung di kabin mereka sejak 3 Februari ketika kapal pesiar itu dikarantina di Yokohama, di selatan ibu kota negara, Tokyo.

Setibanya di wilayah utara tropis Australia tempat mereka akan menjalani karantina selama 14 hari, semua penumpang dipindai dan mereka yang menyatakan merasa tidak sehat diperiksa untuk virus corona.

"Enam orang diidentifikasi mengalami gejala pernapasan ringan dan, atau demam," kata Departemen Kesehatan Australia dalam pernyataan melalui email.

"Dari situ, dua dari orang-orang tersebut dinyatakan positif terinfeksi COVID-19."

Di Stephens, seorang pejabat kesehatan di Northern Territory, menolak menyebutkan nama kedua warga Australia tersebut. Ia hanya mengatakan keduanya akan dipindahkan ke rumah-rumah sakit di dekat rumah mereka.

Australia saat ini mengalami 17 kasus virus corona, namun beberapa puluh warga negaranya masih berada di Diamond Princess Jepang setelah terkena virus tersebut ketika berada di kapal pesiar itu.

Australia sebelumnya tidak memiliki kasus virus corona sejak 1 Februari, yakni ketika negara itu melarang masuk orang-orang yang datang langsung dari China daratan.

Larangan itu pada Kamis diperpanjang sampai setidaknya 29 Februari.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Tia Mutiasari