Harimau melintas di proyek tol Pekanbaru-Dumai kagetkan pekerja, begini penjelasannya

id harimau sumatera,jalan tol pekanbaru dumai,tol trans sumatera,hutama karya,Berita riau antara,Berita riau terbaru

Harimau melintas di proyek tol Pekanbaru-Dumai kagetkan pekerja, begini penjelasannya

Ilustrasi. Harimau Sumatera. (ANTARA Lampung/HO)

Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlahpekerja sempat dikagetkan dengan kemunculan seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) liar di proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau, pada Minggu pagi (16/2).

Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Alfa Haga Rachmady, ketika dikonfirmasi dari Pekanbaru, Senin, mengatakan kemunculan satwa belang berlokasidi proyek daerah Minas Kabupaten Siak.

"Harimau tersebut muncul kemarin (Minggu) sekitar pukul 08.30 WIB. Lewat saja begitu, kebetulan pas kita lagi kerja, jadi langsung difoto sama pekerja kita," katanya.

Dari foto yang beredar di media sosial, harimau tersebut terlihat sudah dewasa dan sendirian. Satwa dilindungi itu memanjat tebing di atas pekerja yang berada di tempat proyek tol di bawahnya.

Sejumlah pekerja juga merekam jejak-jejak harimau tersebut yang terlihat jelas di tanah.

Alfa mengatakan kemunculan harimau tersebut tidak mengganggu kelangsungan pengerjaan proyek tol Trans Sumatera tersebut.

"Alhamdulillah, sejauh ini tidak (mengganggu)," katanya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, membenarkan laporan dari HKI tentang kemunculan harimau sumatera di proyek tol Pekanbaru-Dumai.

"Betul," kata Suharyono ketika dihubungi lewat pesan singkat.

Sejumlah area yang menjadi jalur jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer memang masuk ke kawasan hutan. Beberapa area bahkan sudah diidentifikasi sebagai perlintasan satwa, seperti gajah sumatera.

Karena itu, Hutama Karya selaku kontraktor utama dengan asistensi dari BBKSDA Riau membuat enam perlintasan gajah di jalan tol tersebut.

Berdasarkan data Hutama Karya, pengerjaan fisik proyek tersebut kini mencapai sekitar 90 persen, sedangkan progres pembebasan lahan sekitar 95 persen.

Baca juga: BBKSDA Riau bersihkan jerat di lokasi konflik manusia dengan harimau di Pelalawan

Baca juga: Aktivis lingkungan dukung Polda Riau usut sindikat perdagangan harimau, begini penjelasannya