Tiga proyek wisata di Siak ini tak kunjung diresmikan, ada apa?

id pariwisata siak,pariwisata riau,bupati siak,berita riau antara,berita riau terbaru

Tiga proyek wisata di Siak ini tak kunjung diresmikan, ada apa?

Tiga proyek objek wisata Kabupaten Siak yang selesai tahun 2019.(ANTARA/Bayu Agustari Adha)

SIAK, (ANTARA) - Tiga proyek tempat wisata di Kabupaten Siak yakni Istana Peraduan, Pedestarian Jalan Muzzafarsyah, dan Tangsi Belanda sudah selesai dikerjakan pada tahun lalu, namun sampai saat ini belum kunjung diresmikan.

Bupati Siak, Alfedri, Jumat mengungkapkan bahwa pihaknya sampai saat ini masih menunggu waktu untuk peresmian tersebut. Hal tersebut terkait jadwal Gubernur Riau maupun hal teknis lainnya yang masih belum rampung.

"Istana Peraduan itu bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Riau Andalan Pulo and Paper. Jadwal akan dilaunching 7 Februari, tapi gubernur ada pelatihan, jadi menunggu jadwal di awal Maret," katanya.

Istana peraduan yang mulai dikerjakan tahun 2019 laluberada di samping Istana Siak, didirikan pada tahun 1915. Material bangunannya ditemukan sebagian didatangkan dari Eropa, misalnya engsel pintu yang dibuat pada tahun 1902 di Belgia.

Dahulunya digunakan sebagai tempat peristirahatan Sultan Syarif Kasim II (sultan terakhir). Setelah SSK II meninggal dunia, istana peraduan sempat ditempati keluarga Syarriefah Soud, dan Syariefah Faizah.

Sementara untuk Pedestarian Jalan Muzzafarsyah, kata Alfedri masih dalam mempersiapkan fasilitas. Pasalnya jalan sepanjang 1 kilometer dengan anggaran Rp8,9 miliar itu bakal dijadikan tempat Car Free Night (CFN). Meskipun begitu saat ini masyarakat juga sudah ramai pergi ke sana lewat maupun nongkrong.

"Peluncuran CFN tentu harus ada fasilitasnya dulu seperti tenis meja, itu yang disiapkan. Tambah rapat dulu dengan polres," ujarnya.

Begitu juga dengan Tangsi Belanda menurut bupati juga masih mencari waktu. Bangunan bersejarah itu selesai direvitalisasi tahun lalu sejak dikerjakan 2018 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian PUPR melaksanakan proyek revitalisasi senilai Rp5,2 Miliar pada untuk gedungnya. Sedangkan untuk lanskapnya dibiayai Pemerintah Kabupaten Siak senilai Rp2 miliar lebih.

Baca juga: Airlangga Hartarto sebut virus corona akan pengaruhi industri farmasi dan pariwisata

Baca juga: Ini penjelasan Luhut tentang langkah antisipasi dampak corona terhadap pariwisata

Baca juga: Bakal dipakai untuk Car Free Night, begini konsep Jalan Muzzafarsyah Siak