Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono akan memacu digitalisasi pertahanan seiring terjadinya revolusi pengelolaan pertahanan secara global dengan kemajuan teknologi.
"Saat ini memang tengah terjadi revolusi di pengelolaan pertahanan secara global dimana teknologi mulai dominan mengambil alih konsep militer lama," kata Wamenhan, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono tegaskan belum ada pembelian alutsista dari luar
Menurut dia, perkembangan global tentu membutuhkan perubahan cara berfikir dalam strategi pertahanan peperangan di masa depan.
Trenggono mengatakan era digital telah mengubah lansekap dari sebuah peperangan ketika dunia siber dan ruang angkasa menjadi bagian yang strategis dari sebuah negara, selain teritori darat, laut, dan udara.
Hal tersebut, kata dia, menjadikan arus dan keamanan data menjadi salah satu bagian penting dari militer modern.
"Kecerdasan buatan, 'autonomous system', sensor di mana-mana, teknologi manufaktur aditif, dan 'quantum science' menjadi pendorong untuk suksesnya transformasi digital di militer," katanya.
Trenggono ingat amanah Presiden RI Joko Widodo yang meminta industri pertahanan nasional perlu menyesuaikan diri dengan digitalisasi.
Jokowi, kata dia, juga mendesak kemandirian industri pertahanan nasional harus segera dimulai, sebab banyak negara sudah mulai mengadopsi teknologi canggih pada sistem pertahanannya.
Sebelumnya, Wamenhan bersama sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Kementerian Pertahanan mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menghadiri pameran industri pertahanan DefExpo 2020 di Lucknow, India, Rabu (5/2) lalu.
"Saya bisa lihat sendiri yang dibicarakan Pak Presiden itu benar adanya di ajang pameran ini," ujarnya.
Selama berinteraksi dengan peserta pameran, Trenggono menyimpulkan jika transformasi digital militer ingin sukses, salah satunya harus ada kepastian order dari Kemenhan, dan kementrian atau lembaga pemerintah yang lain untuk memandirikan industri pertahanan nasional ke tingkat global.
Manufaktur industri pertahanan yang sukses di era digital, kata dia, harus kuat dalam pengembangan perangkat lunak, menguasai teknologi informasi, dan harus kolaborasi dengan pemain lainnya agar mampu membuat persenjataan yang sesuai dengan kebutuhan era masa depan.
"Ilmu yang saya dapat selama di sini akan digunakan untuk mempercepat transformasi digital di pertahanan Indonesia agar mimpi Pak Jokowi bisa kita wujudkan," pungkas Wamenhan.
Baca juga: Wamenhan: Myanmar Cepat Tanggapi Tawaran Indonesia
Baca juga: Indonesia Butuh 60 Rudal Jarak Sedang, Kata Wamenhan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Berita Lainnya
H+5 Lebaran, sebanyak 1,39 juta kendaraan telah kembali ke Jabotabek
17 April 2024 16:56 WIB
Kemhan umumkan pembelian dua unit kapal patroli lepas pantai buatan Italia
17 April 2024 16:51 WIB
Pelabuhan Dumai masih jadi pilihan favorit masyarakat Riau ke Malaysia
17 April 2024 16:47 WIB
PT Freeport Indonesia setor Rp3,35 triliun kepada Pemprov Papua Tengah
17 April 2024 16:12 WIB
Penumpang Bandara Supadio Kalbar diprediksi melonjak 50 persen hari ini
17 April 2024 16:07 WIB
Dokter jelaskan sejumlah dampak akibat sering menahan pipis
17 April 2024 16:00 WIB
BTN tempati posisi top 3 tempat kerja untuk pengembangan karir
17 April 2024 15:51 WIB
China tak akan toleransi tindakan separatis di Taiwan dan campur tangan asing
17 April 2024 15:32 WIB