Kementerian ESDM : Masyarakat diharapkan jangan panik terkait letusan Merapi

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, masyarakat jangan

Kementerian ESDM : Masyarakat diharapkan jangan panik terkait letusan Merapi

Kepulan asap putih Gunung Merapi. (ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

Jakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BBPTKG) Kementerian ESDM meminta masyarakat tidak panik terkait letusan Gunung Merapi.

"Atas kejadian hari ini masyarakat tidak perlu panik, mengikuti arahan yang selalu disampaikan dalam sosialisasi. Ini kejadian biasa, masyarakat setempat sudah bagus pengetahuannya terkait letusan Gunung Merapi ini," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Hujan abu tipis letusan Gunung Merapi landa beberapa desa di Sawangan dan Dukun

BBPTKG, ujar dia, melaporkan letusan Gunung Merapi terjadi pada hari Minggu tanggal 17 November 2019 pukul 10.46 WIB yang terekam di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 155 detik.

Awan panas juga meluncur dengan jarak < 1 km ke arah Kali Gendol. Kolom asap letusan setinggi kurang lebih 1000 m dari puncak dengan angin bertiup ke Barat.

Agung mengimbau masyarakat yang sedang berwisata di sekitar Kaliadem dan sekitarnya juga tidak panik dan beraktivitas seperti biasa.

Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192.

Sebelumnya Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjadi narasumber dalam rapat koordinasi pengurangan resiko bencana di BPBD Provinsi Jateng tanggal 14-15 November 2019. Selain itu, tanggal 12 November 2019 dilakukan WLPB (Wajib Latih Penanggulangan Bencana) di Dusun Stabelan, Desa Tlogolele.

Ia juga melaporkan, hujan abu tipis terjadi di beberapa tempat. Namun penggunaan masker dan kacamata dapat mengurangi dampak hujan abu tipis.

Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor Barat sejauh 15 km dari puncak yaitu di sekitar wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanik terhadap penerbangan maka VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) diterbitkan dengan kode warna Orange.

Baca juga: Gunung Merapi alami empat gempa guguran dan gempa tektonik

Baca juga: Penambang di lereng Merapi tewas tertimpa longsoran batu


Pewarta : Afut Syafril Nursyirwan