Soal ahli waris dan wasiat Istana Siak, ini kata bupati

id istana siak, istana siak disegel, istana sial ditutup, wisata siak, bupati siak

Soal ahli waris dan wasiat Istana Siak, ini kata bupati

Istana Asserayah Hasyimiah yang saat ini dikelola Pemerintah Kabupaten Siak. (Arsip Antara)

Siak (ANTARA) - Bupati Siak Alfedri angkat bicara terkait masalah ahli waris dan wasiat Sultan

kepada keturunannya soalIstana Asserayah Hasyimiah dan meminta hal ini disikapi dengan baik untuk diselesaikan dengan cara yang prosedural.

"Ini berproses, saya berharap ini disikapi dengan baik dan dilakukan dengan cara yang prosedural," kata Alfedri ditemui di Siak, Minggu.

Menurutnya, sejumlah langkah telah dilakukan dengan pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait. Baik itu dengan tokoh yang dituakan di Siak maupun yang terkait langsung secara kekerabatan dengan pihak istana.

Oleh sebab itu, pihaknya mengatakan akan membentuk tim untuk mengkaji hal-hal tersebut. Tim itu lanjutnya akan dipimpin Sekretaris Daerah Siak, Tengku Said Hamzah yang paham masalah tersebut.

Dia menampik dirinya tidak menggubris masalah tersebut karena tidak berada di Siak. Dikatakannya memang sepekan terakhir ini para kepala daerah mengikuti rapat nasional mulai dari bersama presiden, menteri, bahkan juga gubernur di daerah.

Sebelumnya, Istana Siak pada Kamis (14/11) lalu sempat heboh karena ditutup dan pada saat bersamaan ada peristiwa pihak mengaku ahli waris menuntut. Salah satunya Tengku Syarifah Nadira yang mengklaim memiliki surat wasiat dari Sultan.

"Ini sudah bertahun-tahun, bulan lalu juga sudah, tapi tak dipedulikan juga. Dulu kami wasiat yang asli memang tak ada, duplikat yang ada, sekarang yang aslinya ada pada kami, kami minta hak kami," katanya.

Dia mengaku rencananya Kamis kemarin akan ada musyawarah terkait masalah tersebut. Akan tetapi tiba-tiba dibatalkan dengan alasan Bupati Siak, Alfedri sedang tidak berada di tempat.

Hal tersebut lanjutnya disampaikan oleh Asisten III Pemerintah Kabupaten Siak, Jamaluddin sehingga musyawarah tidak jadi dilakukan. Padahal menurut dia kesepakatan sebelumnya tak ada bupati tidak ada masalah.

"Katanya kemarin kalau tak ada bupati sekretaris daerah saja, Pak Jamal bisa juga. Saya tak masalah, yang penting apa kata bupati disampaikan. Tapi dapat pesan pagi ini tak jadi," ujarnya.

Baca juga: Asita sesalkan penutupan Istana Siak

Baca juga: Sempat ditutup, Istana Siak akhirnya dibuka kembali