Ditilang polisi, pemotor di Bengkalis ini malah mendapat rezeki

id Polres Bengkalis, razia, Operasi Zebra, Riau, Pekanbaru

Ditilang polisi, pemotor di Bengkalis ini malah mendapat rezeki

Kasatlantas Polres Bengkalis AKP Hairul Hidayat bersama Maruly dan istrinya. (ANTARA/HO Polres Bengkalis)

Pekanbaru (ANTARA) - Operasi Zebra Muara Takus 2019 yang digelar serentak di seluruh wilayah Riau dan Indonesia berakhir pada 4 November lalu. Begitu banyak cerita dan drama yang dialami anggota satuan lalu lintas yang melaksanakan tugasnya. Begitu juga para pengendara yang terjaring razia.

Satu di antaranya dialami seorang pria pengendara motor di Kabupaten Bengkalis. Adalah Maruly Saut Aritonang, pria 29 tahun yang belakangan menarik perhatian publik Bumi Lancang Kuning.

Maruly merupakan warga Kota Duri, Kabupaten Bengkalis. Kisah Maruly viral dan banyak dibagikan warga di media sosial. Maruly menjadi salah satu pemotor yang terjaring razia di awal November 2019 lalu.

Saat itu, pria berdarah Batak itu mengendarai sepeda motor bersama istrinya, Netawati Hutahuruk yang tengah hamil tua, anak pertama mereka. Maruly terjaring razia, yang kala itu operasi langsung dipimpin oleh Kasatlantas Polres Bengkalis AKP Hairul Hidayat.

Maruly terjaring razia karena istrinya tidak mengenakan helm. Masalah berlanjut ketika ternyata sepeda motor bebek yang ditungganginya ternyata menunggak pajak tiga tahun serta SIM miliknya juga mati. Padahal, siang itu Maruly berkendara motor bersama istrinya untuk mencari pekerjaan.

Merasa bersalah, Maruly yang belum punya pekerjaan berusaha memohon kepada petugas agar kesalahan kecil itu tidak ditilang, cukup dengan teguran. Kasat Lantas yang ada di lokasi menghampirinya. Kepada Hairul, Maruly juga memohon agar kendaraannya jangan ditilang. Dia mengaku dari keluarga yang tak mampu dan tengah mencari kerja untuk biaya lahiran anak pertamanya.

Hairul yang awalnya mengira Maruly hanya mencari pembenaran ternyata trenyuh setelah mendengar pengakuan salah satu anggotanya. Anggotanya itu membenarkan jika Maruly hanyagharim di masjid Kota Duri dengan pendapatan tak lebih Rp400 ribu sebulan.

"Anggota saya bilang, Maruly memang orang susah sebab dia juga pernah menilangnya. Akhirnya saya percaya, kalau dia orang susah dan tengah mencari kerja," kata AKP Hairul di Pekanbaru, Minggu (10/11).

Singkat cerita, Hairul pun berupaya memberikan bantuan kepada pria itu. Tunggakan pajak motor dan denda tilang dia tanggung. Selain itu, Hairul juga menawarkan pekerjaan kepada Hairul menjadi gharim masjid di lingkungan kantor Satlantas Polres Bengkalis yang berada di Kota Bengkalis, Pulau Bengkalis.

Maruli menerima tawaran itu dan memboyong istrinya ke Kota Bengkalis. Di Kota itu, selain menjadi gharim, Maruli juga mengajarkan ngaji kepada anak-anak PAUD.

Hairul berharap bantuan kecilnya itu bisa bermanfaat kepada Maruli, istrinya dan calon bayinya itu.