Jakarta (ANTARA) - Hampir setiap perempuan akan menjadi sensitif atau bahkan bad mood saat menstruasi menjelang, tepatnya seminggu sampai dua minggu sebelum dimulainya menstruasi yang biasa disebut premenstrual syndrome alias PMS.
WebMD melansir, para dokter tidak tahu persis mengapa perempuan jadi lebih sensitif saat menstruasi.
Kemungkinan, gejolak emosi itu merupakan efek samping pasang-surut hormon sebelum dan selama siklus menstruasi.
Sebuah studi menyebutkan berbagai rasa sakit yang berhubungan dengan menstruasi seperti kram, kembung, sakit punggung dan sakit kepala bisa membuat perempuan sulit fokus.
Masa bahagia (hari pertama sampai kelima menstruasi)
Louann Brizendine, M.D., ahli neurobiologi asal University of California dilansir Shape mengatakan mood di hari pertama menstruasi stabil karena kadar tiga hormon yakni estrogen, progesteron, dan testosteron seimbang.
Kendati demikian, otak akan meningkaMasa subur (hari kelima sampai 14)
Di masa ini, hormon estrogen akan meningkat dan mempengaruhi bagian otak yang bernama hipocampus yang membuat daya ingat perempuan akan jadi lebih tajam dan mereka cenderung lebih cakap berkomunikasi.
Di sisi lain, produksi hormon testoteron juga meningkat sehingga membuat perempuan lebih bergairah secara seksual.
Gabungan semua itu, membuat perempuan di masa-masa subur jadi lebih pandai bersosialisasi, tangkas secara mental dan berenergi.
"Testoteron juga meningkatkan rasa kompetisi, artinya Anda akan merasa terancam oleh perempuan lain," kata Brizendine.
Setelah masa subur lewat, kadar estrogen dan testosteron akan kembali turun.
Saat inilah perempuan mulai merasakan mood yang pasang surut. Di saat yang bersamaan, penurunan kedua hormon tersebut menyebabkan kerja otak ikut menurun.
Saat tubuh tahu tidak ada sel telur yang dibuahi, maka tubuh akan bersiap untuk mengeluarkan sel telur lewat menstruasi.
Di masa inilah kadar progesteron dan estrogen akan menyentuh level paling rendah.
Sebagai gantinya, otak akan melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi yang memunculkan berbagai gejala PMS, seperti sakit kepala, sulit tidur, tubuh lesu dan kurang berenergi, hingga gejolak mood yang naik turun saat menstruasi akan tiba.
Untuk mengatasi PMS, gaya hidup sehat menjadi jawaban.
Lakukan setidaknya olah raga selama 30 menit setiap hari, tidur selama 8 jam sehari dan tidak merokok.
Asupan makanan juga mempengaruhi, konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayur mayur, biji-bijian dan batasi asupan garam, gula, kafein dan alkohol.
Pewarta : Ida Nurcahyani
Berita Lainnya
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB
China desak komunitas internasional untuk dukung kemerdekaan Palestina
19 April 2024 15:01 WIB
BIJB Kertajati catat jumlah penumpang angkutan Lebaran lampaui target
19 April 2024 14:31 WIB
Ribuan penumpang pesawat tunda keberangkatan dampak abu vulkanik Gunung Ruang
19 April 2024 14:11 WIB
Juara Iga Swiatek melenggang mulus ke perempat final Stuttgart
19 April 2024 14:03 WIB
TNI AU tingkatkan sinergitas dengan TNI AD untuk perkuat pertahanan negara
19 April 2024 13:54 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
Xiaomi resmi hadirkan Redmi Note 13 series varian baru
19 April 2024 13:26 WIB