Pekanbaru (ANTARA) - Mari jadikan kedermawanan kita pembangunan jiwa raga dan semangat jutaan santri , para penuntut ilmu penerus perjuangan ulama di penjuru negeri. Beras untuk Santri diberikan bagi mereka para pejuang ilmu di jalan Allah SWT yang memiliki keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
"Ulama adalah pewaris nabi," begitu jelas Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmizi.
"Sebagai penerus perjalanan para ulama, santri diharapkan juga dapat menjadi penerus risalah para Nabi, Insya Allah," kata Juru Bicara Aksi Cepat Tanggap (ACT) Riau di Pekanbaru, Senin.
Namun, perjuangan para santri Fii Sabilillah (di jalan Allah) tidak selamanya mudah. Keterbatasan demi keterbatasan untuk menuntut ilmu harus mereka rasakan untuk merampungkan pendidikan.
Kebutuhan atas pangan bergizi adalah problematika utama yang harus segera terpenuhi demi tercapainya kemampuan untuk mencerna ilmu yang diberikan.
"Alhamdulillah ACT Riau mendistribusikan beras sebanyak 1 ton di pondok pesantren Al Baido di Jalan Garuda Sakti Kota Pekanbaru," lanjutnya.
Dengan adanya program "Beras Untuk Santri Ini" (BERISI) diharapkan mampu menambah semangat dalam menuntut ilmu para santri. "Insya Allah program ini, akan terus menyapa Para Santri yang memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan dasar terutama pangan," katanya.
Dengan target ribuan ton beras, mari jangan pernah bosan untuk mendampingi perjuangan mereka menuntut ilmu.
Pesantren ini terdiri dari empat kelas yang bisa dioptimalkan para santri kelas yang ketika proses belajar santri kelas 1-3 masih dalam satu ruangan sehingga sangat terbatas sekali dengan keterbatasan fasilitas yang ada.
Di pesantren tersebut saat ini terdapat sekitar 70 santri dan sebanyak enam asatidz yang mengajar di ponpes ini. Santri yang menuntut ilmu di ponpes Al Baido berasal tak hanya dari Kota Pekanbaru, ada yang dari Rokan Hulu, Kampar, dan Pelalawan.
Meskipun hidup dalam kondisi yang agak sulit hingga kini pondok pesantren Al Baido tetap berjalan berkat kuasa Allah SWT.
Latar belakang para santri yang beragam, membuat pihak pondok kemudian menerapkan sistem semacam subsidi silang. Santri yang mampu dikenakan biaya, dan biaya ini kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan santri-santri prasejahtera.
"Yang tidak mampu tidak kita kenakan biaya. Hanya saja misalnya orang tuanya sedang ada rezeki ya, silahkan diberikan kepada anak-anaknya. Jadi untuk anak-anak yang tidak mampu kita gratiskan sama sekali biayanya baik makannya, maupun pendidikannya," kata Ustaz Azhar Mubarok pengurus ponpes Al Baido.
Baca juga: ACT gulirkan program beras untuk para santri
Baca juga: ACT sebut warga Gaza dan Suriah butuh bantuan kemanusiaan
Baca juga: ACT bantu proses pemulangan 1.000 warga korban kerusuhan Wamena
Berita Lainnya
Beyonce resmi umumkan tanggal rilis album baru "Act II"
13 February 2024 12:31 WIB
Single "ME" milik Jisoo BLACKPINK menjadi K-Pop Act terlaris di China
13 July 2023 11:25 WIB
Reaksi Ahyudin saat ditanya perusahaan cangkang ACT
14 July 2022 23:58 WIB
Kemensos cabut izin pengumpulan uang dan barang Yayasan Aksi Cepat Tanggap
06 July 2022 11:25 WIB
ACT mengaku telah pangkas gaji para petinggi
05 July 2022 8:43 WIB
Polri bakal selidiki dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT
04 July 2022 22:35 WIB
Global Zakat hadirkan santunan Lebaran kepada mualaf di pelosok Riau
01 May 2022 10:44 WIB
ACT Riau mulai distribusikan bantuan via Kapal Ramadhan ke tepian Riau
11 April 2022 17:07 WIB