Jakarta (ANTARA) - Modal asing atau investasi portofolio yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp12,03 triliun dalam sepekan terakhir (week to date) di tengah pengumuman Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, mengatakan investor asing masih mempercayai pemulihan fundamental perekonomian domestik.
Baca juga: Pengamat optimistis Airlangga dan Luhut mampu perkuat ekonomi dan investasi BBK
Keyakinan investor masih cukup tinggi kepada Indonesia di tengah dinamika perubahan pemegang pos-pos menteri ekonomi dan pos menteri strategis lainnya.
"Ini adalah suatu testimoni atau suatu bentuk atau suatu indikasi bahwa kepercayaan investor asing terhadap Indonesia itu kuat, baik terkait dengan prospek ekonomi kita," ujar dia.
Portofolio dari aliran modal asing masuk selama sepekan terakhir itu adalah instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang sebesar Rp12,19 triliun dan saham minus (capital outflow) Rp0,23 triliun. Dengan adanya dana keluar dari saham itu, total modal asing masuk sebesar Rp12,03 triliun dalam sepekan terakhir. SBN masih menjadi primadona bagi investor, terbukti dengan aliran modal asing yang masuk ke instrumen yang dijamin pemerintah tersebut.
Perry mengklaim adanya modal asing keluar dari saham tersebut hanya fenomena biasa dalam kegiatan transaksi saham. Arus modal keluar tersebut tidak mencerminkan kekecewaan investor saham terhadap pengumuman kabinet.
"Tidak ada hubungannya modal keluar (outflow) dengan kabinet. Kepercayaan dari global itu sangat kuat, kepercayaan dengan ekonomi Indonesia sangat kuat, apalagi dengan kabinet baru," ujar dia.
Sementara itu jika melihat kurun tahun berjalan atau sejak awal tahun hingga pekan keempat Oktober 2019 adalah Rp210 triliun yang terdiri dari modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp157,6 triliun dan saham Rp50,3 triliun.
Lebih jauh, Bank Sental melihat sosok Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju telah diisi oleh tokoh-tokoh yang tepat. Perry berharap BI dan pemerintah dapat berkoordinasi lebih kuat untuk mencapai target-target pembangunan.
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan sebesar 5,1 persen (year on year/yoy) dan meningkat menjadi 5,3 persen (yoy) pada 2020.
Baca juga: OJK: investor Inggris nyatakan tertarik untuk perbesar investasi di Indonesia
Baca juga: Investor Eropa khawatirkan dampak proteksionisme investasi di Indonesia
Pewarta : Indra Arief Pribadi
Berita Lainnya
Usai hajar Timnas Australia, Erick : Ini wajah baru Indonesia
19 April 2024 16:41 WIB
Kemlu RI sebut veto Amerika Serikat atas keanggotaan Palestina di PBB khianati perdamaian
19 April 2024 16:32 WIB
Ukraina konsolidasikan dukungan Kongres AS jelang pelaksanaan voting untuk bantuan
19 April 2024 16:27 WIB
Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara dilakukan bertahap hingga 2029
19 April 2024 16:19 WIB
Memberdayakan botol plastik bekas jadi perahu pengangkut sampah
19 April 2024 16:12 WIB
MUI: Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
19 April 2024 15:56 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB