Disdik Pekanbaru percepat jadwal terobosan siswa dampak libur asap

id Disdik,karhutla riau

Disdik Pekanbaru percepat jadwal terobosan siswa dampak libur asap

Ilustrasi. ANTARA/Maulana Surya/

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaruakan mempercepat dan menambah jam pelajaran jelang Ujian Nasional (UN) 2020 akibat tertinggal saat liburan bencana kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) belum lama ini.

"Kita akan mulai terobosan ini November esok," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal di Pekanbaru, Rabu.

Abdul Jamal menjelaskan dimajukannya jadwal ini sudah disosialisasikan kepada semua sekolah, dan orangtua murid.

"Biasanya terobosan UN pada Januari 2020. Namun tahun ini kita percepat mulai November," ujar Jamal.

Ia menyatakan, penambahan jam belajar ini adalah persiapan UN bagi peserta didik di SMP. Jadwal terobosan ini juga berlaku bagi peserta didik di SD untuk persiapan USBN.

"Jadi jadwal terobosan ini hanya bagi murid kelas VI dan kelas IX," paparnya

Dengan majunya jam tambahan jelang UN, sambungnya, siswa bisa mengejar materi pelajaran usai libur akibat kabut asap pada September 2019 lalu.

Saat itu aktivitas pendidikan lumpuh selama lebih dua pekan. Padahal saat itu materi UN dan USBN sesuai dengan kisi-kisi nasional.

Maka untuk mengejar ketertinggalan materi pelajaran ditambah dalam jadwal terobosan.

"Beberapa sekolah sudah memajukan jadwalnya," imbuhnya.

Ia menambahkan Disdik Pekanbaru memastikan bahwa kalender pendidikan tidak terganggu pascabencana kabut asap, cuma mengganggu ujian tengah semester.

"Tengah semester sedianya akhir September, tetapi sampai kini masih ada yang sedang berlangsung," pungkasnya.

Bencana kabut asap tahun 2019 nyaris menyerupai kejadian 2015. Di mana beberapa kabupaten/kota di Riau seperti Dumai, Pekanbaru, Siak dan sebagainya mengalami kualitas udara hingga level berbahaya. Sekolah dilburkan hingga hampir tiga pekan.

Aktifitas pendidikan lumpuh sama dengan tahun 2015, bedanya Bandar Udara Sultal Syarif Kasim (SSK II) Pekanbaru tidak sampai lumpuh. Walau ada beberapa penundaan keberangkatan dan pengalihan penerbangan karena jarak pandang sempat menembus 400 meter. Namun saat jarak pandang kembali memasuki batas aman pesawat tetap diupayakan beroperasi.

Hujan buatan pun hingga hujan sebenarnya akhirnya memadamkan api, mencerahkan udara Riau dan Pekanbaru hingga kini kondisi sudah kembali membaik.

Baca juga: Siswa Pekanbaru tambah jam belajar dampak libur asap

Baca juga: Biaya pendidikan 81 anak imigran di SD Pekanbaru ditanggung IOM