Jambi (ANTARA) - Kabut Asap pekat sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi kembali menyelimuti Kota Jambi pada Minggu pagi.
“Meski sempat turun hujan, namun dalam beberapa hari terakhir kabut asap kembali pekat,” kata Warga Kota Jambi Zebua di Jambi, Minggu.
Dalam dua hari terakhir, pada pagi hari kabut asap di Kota Jambi begitu pekat.Asap ini merupakan asap kiriman dari daerah kabupaten yang mengalami karhutla di provinsi itu.
Berdasarkan data yang dirilis pemerintah Kota Jambi, dari hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan alat pengukur kualitas udara Air Quality Monitoring System(AQMS) pada Sabtu (12/10) pukul 06.30 WIB,nilai konsentrasiparameter partikulat PM 2.5 sampai 630, di atas baku mutu, yang artinya kualitas udara tersebut berbahaya.
Dijelaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi, titik panas yang terdeteksi di Provinsi Jambi berada di bagian tenggara dan timur dari kota itu. Sementara arah angin dari timur tenggara, sehingga asapKarhutla tersebut terdampak ke kota itu.
Baca juga: BNPB sebut Riau masih tanggap darurat Karhutla
Baca juga: Karhutla Riau - Polisi tangkap kakek 75 tahun tersangka
“Hujan yang turun kemungkinan hanya membasahi bagian atas, namun tidak sampai ke gambut bagian bawah,” kata Ardi.
Tidak hanya di Kota Jambi, kabupaten lainnya saat ini turut terdampak kabut asapkarhutla, seperti Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari,Nazhar mengakui, di daerah itu masih terdapat sejumlah lahan yang terbakar. Akan tetapi kabut asap yang terjadi di kabupaten itu merupakan asap kiriman dari Provinsi Sumatra Selatan.
“Kabut asap di daerah kita itu kiriman dari Provinsi Sumatra Selatan,” kata Nazhar.
Sementara itu, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kabut asap kembali pekat terjadi di daerah itu sejak sepekan terakhir. Namun dalam tiga hari terakhir kabut asap yang tersebut semakin pekat saja, terutama pada pagi hari.
“Kalau pagi hari asapnya sangat pekat, sekira pukul 14.00 WIB barulah kabut asap tersebut berkurang,” kata Warga Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Samsul.
Menurut Samsul, kabut asap yang terjadi di daerah itu akibat karhutla yang kembali terjadi di Taman Nasional Berbak Tanjung Jabung Timur. Karena sebagian besar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan gambut.
Baca juga: Mabes Polri dan KLHK kolaborasi selidiki karhutla di konsesi korporasi di Riau
Berita Lainnya
Kabut asap di Pekanbaru kiriman dari Jambi dan Sumsel
02 October 2023 5:48 WIB
CCTV Asap Digital percepat pemadaman kebakaran lahan
20 August 2020 0:45 WIB
Gubernur Riau khawatirkan asap karhutla kiriman tetangga, begini penjelasannya
16 October 2019 20:17 WIB
Akibat karhutla, Mahasiswa Malaysia di Riau dan Jambi akan dievakuasi
24 September 2019 21:40 WIB
Karhutla Riau - Asap dari Jambi dan Sumsel akan berkumpul di Riau
23 September 2019 13:37 WIB
BNPB: Asap karhutla Sumsel capai Riau. Begini penjelasannya
16 August 2019 14:51 WIB
Presiden Batal Ke Jambi Karena Kabut Asap
08 October 2015 13:00 WIB
Presiden Batal Ke Riau-Jambi Akibat Asap Pekat
25 September 2015 19:27 WIB