Pekanbaru (ANTARA) - Manejemen usaha Batik Tabir Riau Rani, di Jalan Sudirman dan di Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, menjual sebanyak 50-100 lembar kain batik per bulan dengan beragam warna dan motif.
"Motif yang dibuat adalah motif-motif asli Riau, seperti pucuk rebung, bunga kiambang, tajuk puteri, pucuk puteri, awan larat, semut beriring, dan lainnya, semua didesain serta dikreasikan menyesuaikan dengan ketentuan motif batik Riau," kata Rani Izzul Makarimi, pemilik usaha Batik Tabir Riau, di Pekanbaru, Kamis.
Menurut Rani, desain yang dibuat olehnya berbeda satu sama lain sehingga desain kain batik yang diproduksi beragam kecuali yang diproduksi untuk baju seragam kantor-kantor BUMN, bank, dan pemerintah daerah kabupaten dan kota dengan harga bervariasi.
Harga kain batik yang dijual di Galeri BatikTabir Riau Rani berkisar Rp215 ribu hingga Rp1 juta dan harga jual tersebut disesuaikan dengan kerumitan proses pembuatan dan jenis kain yang digunakan.
"Untuk jenis kain yang paling mahal adalah sutera, harganya bisa jutaan rupiah, untuk kain sutera pun kami khususkan untuk batik tulis. Jadi, sesuai kerumitan prosesnya, kualitas kainnya, dan harganya sedangkan konsumen batik tabir saat ini selain warga Pekanbaru, juga berasal kabupaten-kabupaten lain di Riau," katanya.
Untuk motif Batik Riau itu, katanya menjelaskan, dibuatkan berdasarkan buku panduan yang diberikan ibu Septiana Rusli (isteri mantan Gubernur Riau, Rusli Zaenal, red) mengenai panduan dan ketentuan batik Riau. Ciri khas motif Riau itu bertabir atau bergaris-garis atau menjadi pakem dari batik Riau.
Satu motif batik bisa banyak variasi, dari motif ini didesain dan dikembangkan, sedangkan prosesnya mulai dari kain polos dicap/ditempelkan motif, kemudian proses colet atau pewarnaan dengan kuas khusus, berikutnya baru diluruhkan lilinnya (lorot) direbus dengan air mendidih.
Jumlah pegawai di sejumlah outlet di Pekanbaru sebanyak tujuh orang, sedangkan proses pembatikan dilakukan di Jawa sebagai usaha milik keluarga dengan mempekerjakan sebanyak 20-30 orang dan semua pekerja memiliki tugas masing-masing, mulai dari cap, lorot, dan lainnya.
"Usaha di Pekanbaru sering dijadikan tempat kunjungan tamu-tamu pemerintahan, pejabat, tokoh penting seperti Ibu Khofifah saat menjadi menteri dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, serta sejumlah isteri Kapolri yang menjabat dalam beberapa periode," kata Rani.
Ia merinci berdirinya UKM Batik Riau ini sejak tahun 2004 di Jalan Hangtuah dimulai dengan membuka gerai di ruang tamu sebelumnya tahun 2003 untuk batik Jawa, sedangkan usaha yang dibuka di Jalan Sudirman pada tahun 2013.
Ia menambahkan, khusus untuk memproduksi kain batik dilakukan Rani di daerah asalnya, yakni Pekalongan, Jawa Tengah, karena untuk lebih memudahkan memperoleh bahan baku serta dukungan tenaga kerja sekaligus menghemat biaya produksi tentunya harga jual produk lebih terjangkau konsumen.
Berita Lainnya
Usai hajar Timnas Australia, Erick : Ini wajah baru Indonesia
19 April 2024 16:41 WIB
Kemlu RI sebut veto Amerika Serikat atas keanggotaan Palestina di PBB khianati perdamaian
19 April 2024 16:32 WIB
Ukraina konsolidasikan dukungan Kongres AS jelang pelaksanaan voting untuk bantuan
19 April 2024 16:27 WIB
Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara dilakukan bertahap hingga 2029
19 April 2024 16:19 WIB
Memberdayakan botol plastik bekas jadi perahu pengangkut sampah
19 April 2024 16:12 WIB
MUI: Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
19 April 2024 15:56 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB