Kulit alami penuaan dan kendur setelah usia 25 tahun, ini alasannya

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,Kulit alami penuaan

Kulit alami penuaan dan kendur setelah usia 25 tahun, ini alasannya

Direktur Gloskin Aesthetic Clinic dr Nanang Masrani Dipl. AAAM melakukan perawatan Gloskin Ultralift pada selebritas Masayu Anastasia (ANTARA News)

Jakarta (ANTARA) - Kulit mengalami penuaan seiring dengan bertambahnya usia. Tanda penuaan kulit di antaranya adalah munculnya kerutan dan kulit kendur.

Apalagi bila ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti stres, minum alkohol, dan kurang istirahat yang membuat kulit bisa mengalami penuaan dini, dengan tekstur yang mengendur, kusam dan pori-pori besar.

Baca juga: Ingin Kulit Anda Sehat, Berikut 10 Langkah Perawatan Kulit Ala Korea

"Di sisi lain, saat usia sudah di atas 25 tahun kemampuan produksi kolagen mengalami penurunan sebesar 1,25 hingga 1,5 persen," kata Direktur Gloskin Aesthetic Clinic dr Nanang Masrani Dipl. AAAM dalam keterangan pers, Rabu (2/10).

Padahal, kata dr Nanang, kolagen berperan penting untuk mempertahankan kualitas kulit.

"Kolagen merupakan jaringan ikat pada kulit yang berfungsi untuk menjadikan kulit menjadi kencang," kata dia.

Aktris Masayu Anastasia, salah satu pasien dr Nanang mengaku rutin menjalani perawatan saat memasuki usianya yang ke-35 tahun di Gloskin Aesthetic Clinic, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Aku suka treatment Gloskin Ultralift. Treatment ini menjadikan kulit wajah kencang dan bercahaya dalam waktu singkat. Ini pertama kali di Indonesia dan satu-satunya di dunia,” kata ibu satu anak itu.

Menurut Masayu, hasil dari Gloskin Ultralift langsung terlihat dalam sekali treatment, yakni wajah lebih kencang dan bercahaya.

Masayu juga mengatakan, perawatan tidak menyebabkan rasa sakit karena tidak disuntik.

"Setelah treatment aku bisa langsung make up dan beraktivitas. Waktu pertama kali malah aku langsung syuting," kata Masayu yang ingin wajah dia terlihat lebih berisi karena dia merasa wajahnya sudah tirus.

Gloskin Ultralift adalah metode peremajaan dan pembentukan wajah non invasive (face lifting and sculpting), serta pembentukan dan pengencangan tubuh (body contouring and tightening).

"Namun, saat ini yang baru masuk ke Indonesia adalah untuk kulit wajah dan leher," kata dr Nanang.

Gloskin Ultralift menggunakan teknologi Jerman generasi terbaru yang menggunakan metode TFT (Thermal Diffussion Technology). TDT ini adalah energi panas advanced ultrasound yang bekerja secara intense dan fokus menjangkau lapisan terdalam di bawah kulit secara efektif.

Manfaat TDT adalah menstimulasi produktivitas kolagen dan meremajakan kulit 10 kali lebih efektif. Teknologi TDF dapat dikerjakan pada seluruh bagian wajah, bahkan di area-area yang sulit dijangkau.

Gloskin Ultrasound dikerjakan mulai dari kerutan di dahi, eyebrow, kerutan di sudut mata, di antara dua alis, kantung mata, nasolabial fold, pipi, bagian atas bibir, garis senyum, memperbaiki skin tone, double chin dan leher.

Saat pengerjaan, dengan kecepatan 10 Hz, yang artinya lebih cepat dari kecepatan HIFU, sinar ultrasound bekerja secara intens dan fokus hingga kedalaman kulit dermis terdalam. Energi panas yang dipancarkan akan memperbaiki struktur kulit dan merangsang produksi kolagen tanpa merusak permukaan kulit dan meninggalkan bekas luka.

Setelah perawatan selama 15-20 menit hasilnya langsung terlihat. Tekstur kulit epidermis menjadi lebih kencang karena proses pembentukan kolagen terbentuk sempurna.

"Hasilnya 97 persen perubahan dramatis, kulit kencang seketika, tampak bercahaya setiap saat," kata dr Nanang.

Hasil terbaik akan tampak setelah dua bulan pengerjaan.

"Setelah dua bulan treatment dapat diulang setiap dua bulan. Untuk hasil bagus sebaiknya treatment dikerjakan selama tiga kali. Setelah itu, hasil bisa bertahan 1-1,5 tahun. Hasilnya sangat alami, tidak mengubah bentuk wajah seseorang," kata dr Nanang.

Biaya perawatan dibanderol Rp5 juga hingga Rp10 juta, tergantung bagian wajah.

Baca juga: Tips agar tidak terjebak perawatan kulit abal-abal atau palsu

Baca juga: Hindari Perawatan kulit Berikut Saat Hamil


Pewarta : Ida Nurcahyani