Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Provinsi Riau, menyebutkan kesadaran pangan masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat di daerah itu tinggi, ditandai dengan berkurangnya temuan produsen pangan ilegal.
"Tingginya kesadaran masyarakat mengonsumsi pangan yang sehat juga didukung oleh gencarnya edukasi
dilakukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada sejumlah kabupaten dan kota di Riau hingga ke pelosok desa," kata Petugas Balai BPOM Pekanbaru, Maranata, di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Maranata, edukasi tentang pangan sehat itu hingga ke pelosok desa rutin dilakukan sejak 2017, didukung oleh operasional UPT Loka Tembilahan dan UPT Loka Dumai.
Sebelumnya, Maranata menyebutkan, BBPOM Pekanbaru, kesulitan menjangkau pelosok, akibat keterbatasan SDM, transportasi dan jarak tempuh, karena geografi daerah yang berbeda.
"Jarak tempuh lokasi yang cukup jauh seperti Kabupaten Kepulauan Meranti, Bengkalis, Kabupaten Inderagiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, mengakibatkan kita tidak maksimal mengedukasi masyarakat," katanya.
Pentingnya kesadaran pangan yang sehat, katanya, agar masyarakat lebih selektif dalam memilih produk pangan yang layak konsumsi serta sesuai dengan prosedur keamanan pangan.
Sikap selektif ini dibutuhkan agar setiap individu, terlindungi dari pangan yang berbahaya dan merugikan tubuh dari formalin, methanil yellow, rhodamin-b, dan boraks.
"Penggunaan formalin dalam jangka panjang dapat mengakibat kanker mulut dan tenggorokan, sedangkan methanil yellow dan rhodamin-b, dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati hingga kanker, serta boraks gangguan pada otak, kanker hingga kerusakan ginjal," katanya.
Oleh karena itu, untuk menggugah kembali agar masyarakat peduli pangan yang sehat, BBPOM memiliki program tetap antara lain melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan, yang menyasar sekolah dua hingga tiga kali sebulan, komunitas, pameran, dan gelar wicara pada sejumlah kegiatan.
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB