Demo rusuh, Rektor Unri minta maaf kepada Polda Riau atas insiden G17S

id rektor unri, demo unri rusuh,karhutla riau, asap pekanbaru,demo mahasiswa riau

Demo rusuh, Rektor Unri minta maaf kepada Polda Riau atas insiden G17S

Ratusan mahasiswa Universitas Riau (UNRI) menggelar demonstrasi di Halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Rabu (12/9/2019). (ANTARA/Vijay Kantaw)

Pekanbaru (ANTARA) - Pihak Rektorat Universitas Riau (Unri) mengirim surat permintaan maaf kepada Kepolisian Daerah Riau (Polda) Riau atas kerusuhan demo Gerakan 17 September 2019 (G17S) yang berujung pada kerusakan pagar Jl Sudirman dan Markas Polda Riau.

Dalam surat tertanggal 18 September 2019 ini, pihak Unri telah mengimbau Presiden Mahasiswa (Presma) Unri untuk menjaga moral dan etika saat berujunukrasa dengan gabungan mahasiswa Universitas Abdurrab dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

"Kami sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di luar dugaan dan kami akan menindaklanjuti serta mengevaluasi mahasiswa atas insiden yang terjadi," kata Rektor Unri Aras Mulyadi.

Berikut video kericuhan:



Dalam aksinya Selasa (17/9) di depan kantor Gubernur Riau dan Mapolda Riau mahasiswa menuntut penyelesaian Karhutla secepatnya karena menilai Gubernur Riau Syamsuar kurang serius menangani masalah tersebut.

Mahasiswa juga menuntut Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dicopot dari jabatannya apabila tidak serius menangani kasus karhutla.

Pihak Kepolisian juga sudah memaafkan kejadian yang menyebabkan mahasiswa dan polisi sama-sama terluka atas kerusuhan demo kemarin.

Polisi menganggap bahwa mahasiswa merupakan adik-adik yang harus digandeng untuk berjuang bersama-sama mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.

"Kita bergandengan tangan bersama adek-adek mahasiswa Universitas Riau dan semua mahasiswa yang ada di Riau untuk mengatasi Karhutla bersama Tim Penanggulangan Karhutla," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto.

Baca juga: VIDEO - Aksi Kamisan di Pekanbaru angkat isu kabut asap karhutla

Baca juga: Pendapatan tukang ojek online menurun saat bencana kabut asap