Ribuan sumur wakaf-ACT atasi kekeringan di berbagai daerah

id sumur wakaf-ACT, ACT, ACT Riau, Global Wakaf-ACT

Ribuan sumur wakaf-ACT atasi kekeringan di berbagai daerah

Salah satu contoh sumur wakaf. (Dok ACT/19)

Pekanbaru (ANTARA) - Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) selama kurun empat bulan, telah memproses sekitar 1.400 sumur wakaf di seluruh Indonesia, menyusul kondisi kekeringan sejumlah daerah di Tanah Air.

Direktur Social Distribution Program ACT Wahyu Novyan dalam keterangan tertulis yang diterima di Pekanbaru, Rabu, mengajak masyarakat untuk tidak abai pada kasus kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

Menurutnya, kekeringan bisa berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, bahkan hingga kehilangan generasi.

"Kalau seseorang sudah tidak punya air, maka dampak turunannya jadi berat. Dampaknya bisa ke air minum, kebutuhan makan, air bersih, kebutuhan untuk mandi, kebutuhan aktivitas, ibadah, solat, dan lain-lain," ujarnya.

Sebab itu, kata Wahyu, harus ada kesiapsiagaan yang dibangun. ACT telah melakukan sejumlah aksi untuk meredam krisis air bersih akibat kekeringan kali ini.

"Aksi utamanya tentu distribusi air bersih. Dari data yang kami kompilasi, ada sekitar 55 kabupaten juga kota yang kepala daerahnya sudah menyatakan darurat kekeringan," kata Wahyu.

Ia menambahkan, selain distribusi air bersih, masyarakat harus memerhatikan rencana jangka panjang dalam menuntaskan dampak kekeringan tersebut.

Menurut dia, ACT akan berikhtiar menggerakkan sektor wakaf, seperti pembuatan sumur wakaf dan sumur resapan.

"Tentunya kalau jangka panjang kita akan berdayakan sektor wakaf. Kita punya sumur wakaf, harus ada pendampingan masyarakat, sehingga masyarakat ada inisiatif kalau mereka tidak punya air, tau langkah apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Ia menyebutkan, kondisi kekeringan tidak bisa dibiarkan, sebab kesadaran masyarakat bisa hilang dan lama-lama masalah kekeringan menjadi kronis.
Salah satu contoh sumur wakaf. (Dok ACT/19)


Bantuan jangka panjang tersebut telah diwujudkan oleh Global Wakaf-ACT melalui program sumur wakaf di berbagai lokasi.

Misalnya, ketika tim Global Wakaf mengunjungi Lumbung Ternak Wakaf ACT yang ada di Cintabodas. Warga masih dapat menikmati sumber air yang melimpah.

Hal ini bertolak belakang dengan beberapa wilayah di Tasikmalaya yang sedang mengalami kekeringan di awal musim kemarau.

Salah satu pengurus LTW Tasikmalaya, Puji Saepulrohman, mengatakan air melimpah itu bersumber dari sumur wakaf.

Puji mengatakan, semenjak adanya sumur wakaf, banyak hal terbantu dari airnya. Tak sedikit warga sekitar LTW yang memanfaatkan air sumur ini.

"Warga kadang mencuci dan mandi di sini. Ketika kemarau, air enggak kering. Saat pembangunan jalan desa, air juga diambil dari sumur wakaf," jelasnya.

Puji menambahkan, untuk menjaga agar pasokan air terus ada dari sumur wakaf, hanya perlu melalukan perawatan rutin. Perawatan yang dilakukan seputar pipanisasi.

"Kontrol pipa secara rutin, kalau ada yang pecah ya diganti. Pemeliharaan ini supaya tak ada hambatan air untuk keluar dan bisa terus dimanfaatkan warga," tambahnya.

Di tempat yang berbeda, seremoni peletakan batu pertama sumur wakaf Global Wakaf-ACT dilakukan oleh Kepala Desa Ridogalih.

Pembangunan sumur wakaf ini adalah salah satu penanganan jangka panjang atas kekeringan yang kerap melanda Kampung Gempol II di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi beberapa bulan ini.

Sutaryo, tim Global Wakaf mengatakan sumur wakaf ini akan memiliki kedalaman hingga lebih dari 60 meter.

"Di sekitar daerah yang kita tempatkan sumur wakaf itu sudah ada beberapa sumur yang keluar airnya, meski debitnya itu kecil krena masing-masing sumurnya itu hanya di kedalaman 60 meter. Sumur kita ini akan kita usahakan lebih dari 60 meter supaya debit airnya lebih besar. Dan sudah kita survei juga di lokasi yang kita bangun, sumber airnya bagus," jelas Sutaryo.

Selain distribusi air bersih di 28 cabang di berbagai lokasi kekeringan, ACT juga melakukan sejumlah aksi pendampingan seperti pelayanan kesehatan dan makanan gratis.

ACT mengajak semua masyarakat untuk bahu-membahu mengirimkan bantuan melalui aksi nyata di bit.ly/DermawanAtasiKekeringan.

Baca juga: Global Wakaf-ACT membuat sumur wakaf ke-14 di Indragiri Hilir

Baca juga: Permudah akses air bersih di Desa Tabing melalui Sumur Wakaf