Mantan senator dan sutradara kawakan Malaysia sambangi Istana Siak

id seniman malaysia, kerajaan siak

Mantan senator dan sutradara kawakan Malaysia sambangi Istana Siak

Mantan Senator Malaysia (kanan baju hijau) dan di sebelahnya sutradara kawakan Malaysia ketika mengunjungi Siak bersama seniman dan penyair Riau. (Antaranews/Bayu AA)

Siak, Riau (ANTARA) - Sejumlah seniman dan penyair dari berbagai daerah di Nusantara dan Malaysia yang di antaranya mantan senator parlemen dan sutradara kawakan menyambangi Istana Siak Sri Indrapura, Minggu (25/8).

Ketua rombongan, Dheni Kurnia bersama Aris Abeba menyebutkan bahwa setidaknya ada 30 orang yang turut hadir dalam kunjungan ke Siak. Semuanya adalah pesertaSeminar Pra Festival Teater Islam Dunia yang dilaksanakan di Pekanbaru, Sabtu (24/08) lalu.

"Sebelumnya banyak tawaran untuk kunjungan wisata peserta seminar ini. Namun beberapa peserta mengaku belum pernah ke Istana Siak, dan sangat penasaran untuk melihatnya, " kata Penyair Deni Kurnia yang juga mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Riau ini.

Peserta yang dari Malaysia itu adalahMantan Senator Parlemen Malaysia dari Party Keadilan, Syed Syahir Syed Muhammad. Sedangkan sutradara kawakan itu yakni Yassin Salleh yang terkenal dengan film "Dia Ibuku", dirilis pada 1981.

Dikatakan Deni, Yassin Salleh sampai saat ini belum terkalahkan dalam hal jumlah penghargaan anugerah film di Malaysia. Pasalnya filmnya telah menyabet 10 anugerah dalam berbagai kategori pada penghargaan sekelas Piala Citra jika di Indonesia.

Selain sutradara, Yassin juga dikenal sebagai penyair dan saat ini dia merupakanPresiden Ziarah Karyawan Nusantara. Yassin Salleh pun menjelaskan bahwa yang dimaksud karyawan di sini adalah orang yang berkarya.

"Kalau di sini karyawan itu bekerja untuk orang lain, tapi kalau di Malaysia karyawan itu berkarya," ungkapnya ketika ditanya Antara.

Selain dua orang tersebut, yang dari Malaysia adaDatok Muhammad Kasim, dari Pusat Teater Islam Dunia Kuala Lumpur. KemudianAC Jaffri, budayawan Melaka Malaysia, Prof Dr Zaenal Abdul Latif, Guru Besar Fakuktaw Sastra University Sain Malaysia (USM), Syamsuddin Osman, Presiden Seniman Faksi Rakyat, dan beberapa penyair lokal berbagai daerah di Sumatera.

Penyair Riau, Aris Abeba mengaku telah beberapa kali ke Siak, tapi masih begitu penasaran dengan sejarah yang bisa mewakili kondisi sebenarnya tentang kerajaan Siak. Oleh sebab itulah diarahkan ke Siak untuk melihat aspek peninggalannya, dan beberapa sisi lainnya yang menurutnya ada yang belum terungkap.

"Begitu banyak dan luas hal-hal yang telah dilakukan kerajaan Siak sebagai salah satu kerajaan Melayu yang pernah jaya di masanya. Namun masih miskin referensi sejarahnya, apalagi cerita-cerita rakyat yang bisa diambil hikmah dan pelajaran," urainya.

Baca juga: VIDEO - ini keseruan saat peserta SMN Yogyakarta melawat ke Istana Siak

Baca juga: VIDEO - Disdik Siak bersyukur Balai Kerapatan Tinggi dikunjungi peserta SMN