Kericuhan Papua, PWNU-Polda Riau ajak masyarakat eratkan toleransi

id PWNU Riau,papua

Kericuhan Papua, PWNU-Polda Riau ajak masyarakat eratkan toleransi

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau, Polda Riau dan masyarakat/mahasiswa asal Papua di Riau (Diana Syaf/Antaranews)

Pekanbaru (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau, Polda Riau dan masyarakat/mahasiswa asal Papua di Riau mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi dan mempererat tali persaudaraan di tengah keberagaman.

Pernyataan sikap ini dilakukan, menyusul adanya dugaan tindakan diskriminatif dan rasisme yang diterima mahasiswa asal Papua di sejumlah daerah sehingga mengakibatkan gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Papua di Manokwari dan Sorong, Papua Barat.

"PWNU bersama Polda Riau dan Masyarakat asal Papua yang berada di Riau mengimbau kepada masyarakat untuk menjunjung tinggi toleransi. Jangan mudah terprovokasi karrna kita adalah satu kesatuan," kata Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad, Selasa.

Diharapkannya, masyarakat Riau tidak terpancing dengan tindakan-tindakan yang sifatnya menimbulkan perpecahan. Apalagi, Presiden Jokowi juga sudah menganjurkan untuk saling memaafkan.

"Kita harapkan Riau juga tidak terpancing, karena selama ini di daerah kita tidak ada gesekan-gesekan. Saling memaafkan," jelasnya.

Imbauan yang sama juga disampaikan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto yang mengajak semua elemen masyarakat untuk dewasa menyikapi apa yang terjadi di beberapa daerah.

"Pelajaran yang bisa kita ambil yakni mari kita bijak dalam menggunakan medsos. Jangan mudah tersulut dengan berita yang belum tentu benar apalagi sampai menimbulkan gesekan di masyarakat. Warga Riau kita minta untuk bijak menggunakan media sosial," ucapnya.

Menurutnya, keberagaman masyarakat yang dimiliki Indonesia merupakan hal yang patut disyukuri. Sehingga dengan hidup bertoleransi, maka kesatuan dan persatuan dapat dijaga.

Sementara itu, salah seorang tokoh Papua di Riau, Markos juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjunjung tinggi rasa toleransi dan menghormati satu sama lain.

"Situasi saat ini sangat mengkhawatirkan. Saya mewakili masyarakat timur di Riau menyampaikan mari kita junjung tinggi Pancasila, UUD, dan saling menghormati. Mari saling memaafkan dengan cinta dan kedamaian," tuturnya.