Jadi Khotib Shalat Ied, Bupati Inhil: Momentum mengenang sejarah islam tentang pengorbanan

id hari raya idul adha 1440 hijriyah, bupati Inhil, HM Wardan

Jadi Khotib Shalat Ied, Bupati Inhil: Momentum mengenang sejarah islam tentang pengorbanan

Bupati Inhil, Muhammad Wardan saat berkhutbah di hadapan jemaah Shalat Ied Adha, Minggu (11/8). ( Pemkab Inhil)

Tembilahan (ANTARA) - BupatiIndragiri Hilir, Muhammad Wardan menjadi khatib pada pelaksanaan Shalat Ied, Minggu (11/8), di lapangan Gajah Mada, Tembilahan. Sebagai Khatib, Bupati menyampaikan napak tilas pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail.

"Idul Adha ini momentum untuk mengenang sejarah Islam tentang pengorbanan hidup yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Ismail," kata Bupati saat berkhutbah di hadapan jemaah Shalat Ied Adha.

Bupati menyebut hari raya Idul Adha merupakan hari yang bersejarah bagi umat manusia.

Nilai historis yang terkandung dalam perayaanIdul Adha dikarenakan adanya kisah keteladanan fundamental Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Siti Hajar.

"Peristiwa kurban di masa lalu telah menuntun kita untuk mengikuti contoh tauladan yang diwariskan Nabi Ibrahim AS. Bila Allah meminta, jiwa dan raga pun siap dikorbankan,” ujar Bupati.

Ketaatan kepada Allah SWT, dikatakan Bupati, juga tercermin dari sikap Nabi Ismail AS menunjukkan semangat keikhlasan untuk berkorban.

"Peristiwa itu, diharapkan, menjadikan tauladan bagi kita untuk mampu meningkatkan keimanan," imbuh Bupati.

Selanjutnya, Bupati mengatakan, menyembelih hewan kurban dalam perayaan Idul Adha, tidak hanya dilakukan oleh orang - orang yang menunaikan ibadah haji, melainkan juga dilakukan oleh seluruh umat Muslim.

"Kemudian, daging kurban itu dibagi - bagikan kepada para fakir miskin dan sebagian boleh dimakan sendiri. Inilah salah satu esensi berbagi yang diajarkan Islam kepada umatnya," tukas Bupati.

Bupati yang dikenal agamis ini sangat menyayangkan bilamana seorang Muslim yang mampu untuk melaksanakan qurban namun tidak melakukannya.

ADV/DiskominfopsInhil