Badan Imigrasi AS tangkap 680 pekerja di tempat pertanian Mississippi

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,Badan Imigrasi AS tangkap 680 pekerja

Badan Imigrasi AS tangkap 680 pekerja di tempat pertanian Mississippi

Para migran menunggu dalam barisan untuk suplai yang dibawa oleh sukarelawan di perkemahan sementara dekat jalur masuk pelabuhan Amerika Serikat di Gateway International Bridge di Matamoros, Tamaulipas, Meksiko, Sabtu (27/7/2019) (REUTERS/Loren Elliott)

Mississippi (ANTARA) - Dinas imigrasi AS menangkap hampir 700 orang di tujuh tempat pemrosesan pertanian di seluruh Mississippi, Rabu (7/8), dalam apa yang dikatakan para pejabat federal merupakan operasi terbesar di satu negara bagian.

Pelaksana Imigrasi dan Bea-Cukai (ICE) mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa mereka menahan sebanyak 580 orang yang bekerja secara tidak sah di sektor pertanian, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Mereka mengatakan mereka juga menyita catatan usaha sebagai bagian dari penyelidikan pidana federal.

Sebagian orang yang ditangkap akan dibebaskan karena "alasan kemanusiaan" dan diharuskan hadir di pengadilan keimigrasian AS, kata Kantor Jaksa Diastrik Selatan, Mississippi, AS , yang bermitra dengan ICE, di dalam satu pernyataan. Mereka yang lain akan dipindahkan ke instalasi ICE di Jena, Louisiana, katanya.

Satu video yang disiarkan oleh ICE memperlihatkan beberapa bus tiba di satu inslatasi pemrosesan hasil pertanian di Kanton, Mississippi. Di sana para petugas menggeledah pekerja dan memeriksa dokumen identitas mereka. Sebagian tangan pekerja diikat tali nilon.

ICE tidak menyebutkan secara khusus kewarganegaraan para pekerja yang ditangkap. Konsulat Mexico mengatakan pertugasnya sedang dalam perjalanan ke daerah tersebut untuk membantu warganegaranya yang mungkin telah terlibat.

Selama pemerintahan mantan presiden Barack Obama, ICE memprioritaskan penangkapan pada orang yang belum lama menyeberangi perbatasan --orang-orang yang sebelumnya telah diperintahkan dideportasi dan mereka yang terlihat sebagai ancaman buat keselamatan masyarakat.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah