Jakarta (ANTARA) - Cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2019 tercatat sebesar 125,9 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2019 yang sebesar 123,8 miliar dolar AS.
Peningkatan cadangan devisa itu terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan valas lainnya, serta penarikan utang luar negeri pemerintah, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Gawat, cadangan devisa Indonesia turun 200 juta dolar AS
Dikatakan, posisi cadangan devisa pada Juli tersebut setara dengan pembiayaan 7,3 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," kata Onny.
Baca juga: Ekspor Naik Tapi Penerimaan Devisa Menurun, Ini Penjelasan Disperindag Riau
Pewarta: Ahmad Buchori
Berita Lainnya
Usai hajar Timnas Australia, Erick : Ini wajah baru Indonesia
19 April 2024 16:41 WIB
Kemlu RI sebut veto Amerika Serikat atas keanggotaan Palestina di PBB khianati perdamaian
19 April 2024 16:32 WIB
Ukraina konsolidasikan dukungan Kongres AS jelang pelaksanaan voting untuk bantuan
19 April 2024 16:27 WIB
Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara dilakukan bertahap hingga 2029
19 April 2024 16:19 WIB
Memberdayakan botol plastik bekas jadi perahu pengangkut sampah
19 April 2024 16:12 WIB
MUI: Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
19 April 2024 15:56 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB