Petani sawit Kalsel segera miliki pabrik swadaya

id Kelapa sawit, pabrik sawit, APKASINDO

Petani sawit Kalsel segera miliki pabrik swadaya

Pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) Swadaya di Kalimantan Selatan. Kapasitas PKS itu mencapai 60 ton per jam menjadi jawaban persoalan yang dihadapi para petani kecil. (Apkasindo)

Pekanbaru (ANTARA) - Petani kelapa sawit di Kalimantan Selatan (Kalsel) segera memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) swadaya berkapasitas cukup besar mencapai 60 ton per jam yang kini tengah dalam tahap pembangunan.

Dewan Pembina DPP Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Dr Bayu Krisnamurthi dalam keterangan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Rabu, mengatakan keberadaan PKS petani swadaya akan menjadi pilot project mengembangkan program yang sama.

"Ini akan menjadi contoh bagi 22 Propinsi DPW APKASINDO diseluruh Indonesia supaya bisa melayani anggotanya melalui PKS Petani Swadaya," katanya.

PKS petani swadaya mandiri mulai dibangun awal pekan ini yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Lokasinya berada di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan kesulitan petani dalam menjual hasil panen karena selama karena selama ini PKS swasta lebih mementingkan kebun inti perusahaan menjadi alasan kuat keberadaan pabrik mandiri tersebut.

"Jika kita punya PKS mandiri maka petani akan memproses hasil panennya di PKS milik petani sendiri,” kata Sukamta.

Baca juga: Apkasindo: Petani Sawit Penentu Pemenang Pilkada

PKS senilai Rp230 miliar rupiah itu meliputi pembangunan pabrik, tangki penampung CPO, truk CPO, komplek perumahan, jalan dan infrastruktur penunjang lainnya. Pembangunan yang melibatkan PT BGMP selaku mitra itu diperkirakan rampung medio 2020 mendatang.

Ketua DPP Apkasindo Gulat Medali Emas Manurung menilai pada 2025 Kalimantan akan menjadi penghasil TBS terbesar di Indonesia dan Kalimantan Selatan akan menjadi Provinsi paling strategis dalam industri kelapa sawit ini. Dia mengatakan kelapa sawit muda yang sudah ditanam saat ini adalah bibit hybrid.

Produksinya akan sangat tinggi dan tahun 2025-2045 adalah masa produktivitas tertinggi sawit Kalimantan. "Peluang ini harus diraih oleh Petani Kalimantan Selatan melalui mendirikan PKS Swadaya," tutur Gulat.

Selain itu, ia turut menjabarkan jika persoalan Petani saat ini ada tiga hal utama, pertama yaitu masalah Tataniaga TBS, kedua Masalah Advokasi Petani Dalam Kawasan Hutan dan ketiga adalah masalah Sarpras. "Dengan telah berdirinya PKS Petani ini maka dengan demikian selesailah persoalan satu dan tiga, karena langsung terjawab melalui PKS ini," lanjutnya.

Dedi Junaedi selaku perwakilan dari Dirjen Perkebunan mengatakan konsep PKS Petani swadaya ini adalah terobosan untuk memberdayakan petani kecil.

"Karena selama ini di hampir seluruh daerah penghasil Kelapa Sawit persoalan Petani Swadaya adalah Tataniaga TBS, dengan adanya PKS ini akan menjadi jawaban persoalan tersebut. Pendirian PKS Swadaya ini tidak memerlukan persyaratan Minimum 20% kebun inti, karena ini adalah PKS Swadaya Petani," kata Dedi.

Baca juga: Apkasindo minta pemerintah evaluasi kinerja BPDPKS

Baca juga: PTPN V gandeng APKASINDO akselerasi peremajaan sawit rakyat