Barcelona, Spanyol (ANTARA) - Kesepakatan untuk membawa kembali Neymar ke Barcelona dari Paris St Germain untuk sementara waktu dikesampingkan dahulu, kata wakil presiden Barcelona Jordi Cardoner seperti dikutip laman goal.com.
Neymar sendiri sudah siap reuni kembali dengan Lionel Messi di Barcelona setelah meninggalkan klub ini ke PSG dalam transfer senilai 222 juta euro.
Baca juga: PSG bajak anak ajaib Belanda dari Barca
Laporan terbaru menyebutkan Barcelona memiliki opsi beli Neymar pada musim panas tahun depan.
"Untuk saat ini, tidak ada kasus Neymar, sebagaimana disebut presiden (Barcelona Josep Maria Bartomeu), dan itu pelik," kata Cardoner.
"Kami adalah aktor yang pasif. Kami tahu dia tidak bahagia di Paris dan ini situasi yang harus diatasi di Paris," sambung dia.
"Kami belum berbicara dengan mereka (PSG). Kedua klub saling menghormati satu sama lain, dan seandainya ada kasus Neymar maka kami akan berbicara."
"Hari ini, untuk saat ini, kasus ini dikesampingkan."
Neymar hanya bisa menyaksikan dari tempat duduk ketika Kylian Mbappe dan Angel Dia Maria membawa PSG menang 2-1 melawan Rennes dalam Trophee des Champions.
Baca juga: Neymar bosan di PSG, ingin balik ke Barcelona
Baca juga: Lionel Messi ngaku masih sakit hati karena perlakuan suporter Barcelona
Pewarta: Jafar M Sidik
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB