Satgas TMMD inisiasi budidaya perikanan di desa terpencil

id TMMD, TNI

Satgas TMMD inisiasi budidaya perikanan di desa terpencil

TNI gendong siswa sekolah saat menyeberangi sungai di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Desa Balung memiliki potensi besar sektor perikanan karena didukung banyaknya aliran sungai di wilayah itu. (Foto Antaranews/Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Satuan tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 yang berlangsung di wilayah Komando Distrik Militer 0313/KPR Kabupaten Kampar menginisiasi kegiatan pelatihan dan penyuluhan budidaya perikanan di Desa Balung, sebuah desa terpencil yang berada di perbatasan Riau-Sumatera Barat.

Kepala Desa Balung Muhammad Ujud di Kabupaten Kampar, Senin, mengakui bahwa pelatihan budidaya ikan air tawar itu sangat membantu dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Terlebih, desa itu menyimpan potensi yang begitu besar terutama dengan keberadaan aliran-aliran sungai yang mengalir ke danau setempat.

"Desa Balung memiliki potensi besar dalam bidang budidaya perikanan karena begitu banyak aliran sungai yang belum dimanfaatkan optimal," kata Ujud.

Kegiatan pelatihan budidaya ikan itu dilakukan prajurit TNI dengan menggandeng Dinas Perikanan Kabupaten Kampar. Puluhan masyarakat antusias mengikuti pelatihan yang nantinya akan mendongkrak pendapatan mereka tersebut.

Selain melibatkan Dinas Perikanan, kegiatan tersebut juga mendapatkan dukungan dari mahasiswa yang tengah melaksanakan praktik kuliah kerja nyata di desa yang jauh dari kata mujur itu.

Desa Balung merupakan salah satu desa yang secara administratif masuk ke dalam Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Namun, untuk menuju ke Desa yang kini sangat terisolir dan jauh tertinggal dibanding desa lainnya tersebut harus melalui Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Dan itu menjadi satu-satunya jalan yang tersedia.

Jalan setapak yang jauh dari kata layak sepanjang lebih dari 7 kilometer menjadi penyambut hangat menuju desa tersebut. Jalur terjal dihiasi tebing menjulang itu juga hanya bisa dilewati kendaraan roda empat.

Jika ada dua kendaraan dari arah berlawanan saling berhadapan, maka teknik dan kesabaran menjadi jawaban. Atau salah satu diantaranya harus berakhir ke dalam jurang. Begitulah gambaran sekilas satu-satunya akses menuju desa tersebut.

Satgas TMMD sendiri kini tengah menggesa pembangunan jalan untuk membuka keterisolasian di wilayah itu. Laporan terakhir, pembangunan jalan mencapai angka lebih dari 70 persen. Selain jalan sepanjang sembilan kilometer, Satgas juga turut membangun enam jembatan.

Baca juga: Satgas TMMD bina pemuda Pangkalan Kuras yang bercita-cita menjadi prajurit TNI

Baca juga: Satgas TMMD dukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat