55 kasus kekerasan anak terjadi di Pekanbaru

id Pppa,kekerasan anak di pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

55 kasus kekerasan anak terjadi di Pekanbaru

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pemerintah Kota Jambi menghimbau agar korban kekerasan terhadap perempuan dan anak melapor ke UPTD PPA guna mendapatkan perlindungan. (Antara/Ist)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyatakan sebanyak 55 kasus kekerasan anak terjadi di Kota Pekanbaruselama semester I tahun 2019.

"Kejadian pencabulan mendominasi kasus kekerasan terhadap anak di Pekanbaru," kata Konselor Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru, Herlia Santi, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Herlia Santi data dari Unit Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru pencabulan mendominasi mencapai 26 kasus.

Sementara jenis kasus lainnya yakni anak yang tidak mendapat hak sebanyak 10 kasus. Sedangkan anak berhadapan dengan hukum capai 9 kasus.

Kemudian kasus KDRT terhadap anak mencapai 5 kasus. Lalu 3 kasus kekerasan terhadap anak bukan di lingkup rumah tangga dan 2 kasus penelantaran anak.

Santi menyebut bahwa kebanyakan pelaku pencabulan terhadap anak di Kota Pekanbaru didominasi oleh orang dekat korban.

"Ada ayah kandung korban yang mencabuli anaknya sendiri," tuturnya.

Pelaku lainnya adalah orang yang juga dekat dan seharusnya melindungi korban. Mereka yakni ayah tiri korban, sepupu korban, tetangga korban dan teman bermainnya sendiri.

Untuk itu Herlia mengimbau agar menjaga anak-anaknya dari para predator anak. Sebab orang terdekat di keluarga sekalipun berpotensi menjadi pelaku kekerasan terhadap anak.

"Pengawasan orangtua langsung sangat penting terhadap anak-anak mereka, dan tidak memberikan kepercayaan pada orang lain," pungkasnya.

Baca juga: LBP2AR: Jaringan narkoba sasar anak-anak di Riau sebagai pengedar. Kok bisa?

Baca juga: Prajurit TNI ini gendong anak sekolah menyebrangi Sungai