Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tetap dukung Operasi Tinombala di Poso

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tetap dukung Operasi Tinombala di Poso

Dokumentasi personel TNI AD bersenjata berjaga di sekitar lokasi kedatangan jenazah teroris usai dibawa dari lokasi kontak tembak di Polsek Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (22/3/2019). Sebanyak tiga anggota kelompok sipil bersenjata yang masuk dalam daftar pencarian orang dalam kasus terorisme tewas dalam kontak tembak dengan Petugas Satuan Tugas Operasi Tinombala, di Dusun Air Teh, Desa Marete, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong pada, Kamis petang (21/3 (ANTARA FOTO/Ridwan)

Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menegaskan, TNI tetap mendukung pelaksanaan Satuan Tugas Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. "Tinombala, kami tetap dukung," kata dia kepada pers, di Jakarta, Jumat.

Ia katakan itu seusai tapat koordinasi terbatas tingkat menteri bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, dengan agenda pembahasan perkembangan situasi terkini dalam negeri, di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri perintahkan tindak tegas korporasi terlibat Karhutla!

Saat ditanya lebih lanjut oleh pers, dia berkata, “Silahkan tanya Kapolri."

Operasi Tinombala merupakan kelanjutan dari operasi serupa dengan sandi Operasi Camar Maleo IV, yang berakhir pada 2015. Operasi Tinombala dilaksanakan secara gabungan antara unsur-unsur TNI, yaitu Kostrad, Kopassus TNI AD, dan batalion infantri raider, serta unsur pendukung lain, dan satuan Brigade Mobil.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, mengatakan, masa tugas Satuan Tugas Operasi Tinombala diperpanjang hingga tiga bulanke depan sampai Oktober 2019.

"Operasi diperpanjang tiga bulan ke depan, harapannya tiga bulan ke depan, bisa menangkap kelompok Ali Kalora," kata dia, beberapa waktu lalu.

Ia katakan juga, satuan tugas gabungan itu memerlukan waktu untuk mencapai lokasi persembunyian kelompok Ali. "Bukan belum mampu (menangkap), cuma perlu waktu," katanya.

Kalora menjadi pemimpin MIT, menggantikan Santoso yang tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 2016 silam.

Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, bersama dengan sisa kelompok MIT yang masih hidup.

Baca juga: Panglima TNI: Pembangunan Jembatan Yigi Segera Dilanjutkan

Baca juga: Jokowi minta Panglima TNI dan Kapolri jaga stabilitas keamanan setelah Pemilu


Pewarta: Fauzi