Media diminta jadi mitra Pemko Pekanbaru menuju Kota Layak Anak

id Kota layak anak,pekanbaru layak anak

Media diminta jadi mitra Pemko Pekanbaru menuju Kota Layak Anak

Asisten II Pemko Pekanbaru El Syabrina kukuhkan Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW-KLA) Kota Pekanbaru Masa Bakti 2019-2020 (Antaranews/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru meminta media massa menjadi mitra dan corong informasi guna mewujudkan wilayah itu sebagai kota layak anak ke depan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Mahyudin menyatakan peran media jadi salah satu bagian jaringan untuk menuju kota layak anak sesuai undang-undang

"Pengukuhan Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW-KLA) ini dalam rangka perintah kota Pekanbaru memenuhi aturan UU tentang perlindungan anak," ujar Mahyudin saat acara Rapat Kerja Media massa KLA tahun 2019 sekaligus pengukuhan Forum Wartawan KLA kota Pekanbaru di Pekanbaru, Rabu.

Rapat kerja media masa kota layak anak ini juga bersamaan dengan pengukuhan Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW-KLA) Kota Pekanbaru Masa Bakti 2019-2020 dan disusul dengan penyerahan paket bantuan sekolah bagi peserta didik kurang mampu.

Turut hadir dalam acara rapat kerja itu, Kepala Dinas DPPPA Drs Mahyuddin para pemateri diantaranya Khairul Amri serta didampingi Dewan Etik Ramli serta turut hadir forum anak Pekanbaru.

Mahyudin menjelaskan posisi Pekanbaru saat ini untuk menuju kota layak anak masih di level Nindia, setelah tahun lalu berada di posisi madya. Upaya pembenahan terus dilakukan agar pemenuhan hak anak bisa mencapai mendekati kota layak anak. Tantangan ini diakuinya sangat berat tanpa dukungan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan khususnya media massa.

Diakui dia lagi untuk Indonesia saat ini belum ada satu kota pun yang sudah pada posisi level layak anak meski Surabaya sekalipun. Makanya ia tidak memungkiri Pekanbaru masih terdapat masalah terkait anak, baik kekerasan maupun lingkungan yang kurang ramah anak. Karena itu dia mengajak semua OPD terkait dan media bersatu padu membangun perbaikan itu.

Upaya itu terus dilakukan P3A menuju pemenuhan itu. Secara bertahap kini Pekanbaru sudah miliki Sekolah ramah anak, dan puskesmas ramah anak.

"Kita akan dapat penghargaan untuk sekolah ramah anak yakni Madrasah Ibtidayah Jalan Fazar dan Puskesmas ramah anak di Kecamatan 50 pada Peringatan Hari anak di Makasar minggu depan," tuturnya.

Sementara itu Asisten II Pemko Pekanbaru El Syabrina menyatakan selamat kepada FW-KLA, karena bagian persiapan pemerintah kota Pekanbaru terus berbenah menuju kota layak anak .

Menurut El kabupaten/kota layak anak secara fisik harus menggambarkan bagaimana wilayah itu aman, nyaman dan lain. Dengan adanya FW-KLA diharapkan bisa mendorong lebih terciptanya juga dapat meningkatkan persepsi dan kontribusi kota layak anak.

"Media berperan menyampaikan informasi yang konstruktif. Kami mengucapkan terimakasih khususnya media masa ini merupakan upaya terwujudnya kota layak anak," ucap El.

Sekedar informasi dalam Peraturan Menteri Negara PPPA No. 13 Tahun 2011, Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak. Sesuai dengan Konvensi Hak Anak, ada lima kluster hak anak yang dijabarkan dalam indikator dan ukuran KLA yaitu, Hak Sipil dan Kebebasan, Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, Disabilitas, Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya, Perlindungan Khusus.

Adapun strategi untuk mewujudkan KLA antara lain, Pengarusutamaan pemenuhan hak anak (PUHA), Penguatan kelembagaan, Perluasan jangkauan, Membangun jaringan, Pelembagaan dan pembudayaan KLA, Promosi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (PKIE), Sertifikasi dan Apresiasi.