Kemenag Riau imbau masyarakat gelar sholat gerhana bulan

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terkini, Kemenag Riau imbau

Kemenag Riau imbau masyarakat gelar sholat gerhana bulan

Foto kolase Planet Mars terlihat saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di langit Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018). Gerhana bulan total tahun ini merupakan fenomena langka karena terjadi selama 1 jam 43 menit atau merupakan gerhana terlama yang terjadi di abad ini. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Pekanbaru (ANTARA) - Kanwil Kemenag Riau, DR. Mahyudin meminta seluruh Kepala Kantor Kemenag se-Riau untuk mengimbau Kepala Kantor Urusan Agama, para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid dan seluruh masyarakat di daerahnya agar melaksanakan shalat gerhana bulan pada Rabu 17 Juli 2019 yang bertepatan dengan 14 Zulqa'dah 1440 Hijriah.

"Imbauan tersebut dilakukan menindaklanjuti Surat Dirjen Bimas Islam No B.2862/DJ.III.I/BA 03.1/07/2019 perihal imbauan shalat gerhana bulan tertanggal 12 Juli 2019," kata Mahyudin di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia seperti disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Muhammadiyah Amin bahwa masyarakat kawasan Indonesia barat dan tengah dapat mengamati gerhana bulan atau yang juga disebut khusuful qamar ini.

Dirjen Bimas Islam, memperkirakan awal gerhana akan terjadi pada pukul 04.30 WIB, atau puncak gerhana akan terjadi pada pukul 04:30 WIB.

"Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," katanya.

Mahyudin melanjutkan imbauan Dirjen Bimas Islam, agar masyarakat perlu memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan keselamatan dan kemajuan bangsa.

Sementara iru, umat Islam yang ingin menjalankan Salat Khusuf tatacaranya adalah:

Pasang niat di dalam hati, baca Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa, membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).

Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah; "Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana". (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

Kemudian ruku' sambil memanjangkannya, kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang.

Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama, Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal), Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo'a, beristighfar, bersedekah.