Politisi dan pengamat sepakat, menteri anak muda tak hanya soal usia

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,menteri muda

Politisi dan pengamat sepakat, menteri anak muda tak hanya soal usia

Sejumlah pembicara memaparkan materinya dalam diskusi publik ‘Ribut Rebut Kursi Menteri’ di Jakarta, Sabtu (6/7/2019). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

Jakarta (ANTARA) - Politisi dan pengamat menilai rencana terkait keterlibatan anak muda mengisi pos menteri dalam kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin seharusnya tidak hanya dilihat dari usia.

"Semua yang cakap akan ada posisi untuk anak muda. Bisa jadi tempat yang cocok, tidak hanya usia, tapi semangat dan mau mengikuti isu anak muda," kata Politisi Golkar, Meutya Hafid dalam diskusi publik 'Ribut Rebut Kursi Menteri' di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu.

Baca juga: Susi siap jadi menteri kembali

Baca juga: Milenial sambut positif wacana menteri muda kabinet Jokowi

Meutya mengatakan beberapa bidang seperti ekonomi digital harus dipersiapkan. Anak muda menurutnya layak mengisi pos menteri itu karena dinilai lebih cepat beradaptasi dengan perubahan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartarti mengatakan hal serupa, bahwa muda tidak seharusnya hanya dikualifikasikan dari usia. Namun ‘muda’ adalah sebuah kata untuk merepresentasikan kreativitas dan kualitas individu dalam melaksanakan program yang sejalan dengan Presiden.

"Digital tidak eksklusif anak muda. Olahraga tidak selalu harus anak muda," kata Enny.

Sementara Ketua Umum PB HMI, Saddam Aljihad menilai anak muda dari luar partai politik lebih layak mengisi pos menteri karena menurutnya mereka akan lebih mementingkan kepentingan negara daripada partai.

"Muda lebih tulus. Kami menawarkan cara mempersatukan bangsa. Yang paling penting bagaimana persatuan itu tidak dikorbankan untuk kursi-kursi menteri saja," ujar dia.

Aktivis misalnya, menurut dia sudah terbiasa dengan organisasi dan konflik dinamika sehingga layak untuk duduk di kursi menteri. Saddam juga optimistis kepemimpinan ke depan akan banyak datang dari aktor-aktor non partai politik.

"Anies Baswedan dan Ridwan Kamil misalnya bukan dari parpol. Artinya kesempatan kepemimpinan non partai akan lahir di pemerintahan 2019-2024," tuturnya.

Hadir dalam acara tersebut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, politisi PDI-P Zuhairi Miswari, dan Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

Baca juga: Menteri PPN Bambang Brodjonegoro ungkap alasan pentingnya memindah ibu kota negara

Baca juga: Dua menteri ini diperkirakan tak lolos ke Senayan


Pewarta: Shofi Ayudiana