Patung Buddha berbadan Naga ditemukan warga Dharmasraya, diduga peninggalan Kerajaan Adityawarman

id Patung Buddha,dharmasraya,sumbar,kerajaan adityawarman,berita riau antara,penemuan artefak di Sumbar

Patung Buddha berbadan Naga ditemukan warga Dharmasraya, diduga peninggalan Kerajaan Adityawarman

Patung Buddha yang ditemukan masyarakat di Sungai Batang Hari, Nagari Sitiung, Selasa (28/5/2019). (ANTARA SUMBAR/Ilka Jensen)

Pulau Punjung, (ANTARA) - Warga Jorong Pulai Nagari Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Marzuki menemukan sebuah patung diduga dari peninggalan kerajaan Adityawarman dari dinasti Mauli, di Sungai Batang Hari.

"Sekilas dilihat dari bentuknya, kuat diduga benda langkah ini peninggalan kerajaan Aditiyawarman," katanya di Pulau Punjung, Selasa.

Ia menjelaskan penemuan tersebut berawal ketika Marzuki sedang menjaring ikan di aliran Sungai Batang Hari Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung pada Senin (27/5). Benda tersebut terjaring pukatnya sekitar pukul 10 pagi.

Benda yang kuat akan nilai sejarah itu berbentuk Patung Budha Berbadan Naga atau Patung Ekor Naga dengan panjang sekitar 75 centimeter dan berat 2,5 kilogram.

"Patung dengan setengah badan manusia dan setengah naga berkaki ini juga saya yakini berbahan emas murni," katanya.

Ia menambahkan patung tersebut akan diserahkan kepada pihak pemerintah setempat, sepanjang itu untuk kepentingan kebudayaan.

Terpisah Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga setempat Sutan Henri mengatakan telah menerima laporan terkait penemuan benda bersejarah di Kecamatan Sitiung.

"Langkah yang diambil Pemda adalah dengan meninjau lansung ke rumah masyarakat yang bersangkutan, serta melaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batusangkar," katanya.

Menurut dia temuan benda bersejarah di Sungai Batang Hari bukanlah yang pertama kalinya terjadi, karena sepanjang aliran sungai batang hari banyak sisi sejarahnya.

"Penemuan ini sudah yang kedua kalinya, untuk kebenaran patung tersebut apakah peninggalan Adityawarman kita menunggu kajian dari tim BPCB terlebih dahulu," katanya.

Ia berharap apabila masyarakat menemukan benda-benda bersejarah agar tidak secepatnya menjual ke pihak lain, sebab hal itu sesuatu yang harus lindungi.

Baca juga: Aktivitas Tambang Galian C Tidak Sengaja Temukan Peninggalan Kuno Bagian dari Candi Muara Takus

Baca juga: Temukan Peninggalan Kuno, Penambang Galian C Sekitar Candi Muara Takus Mendadak Sakit