Kesehatan Pelabuhan Dumai pantau suhu penumpang cegah cacar monyet

id KKP Dumai,Monkeymox dumai,cacar monyet,berita riau antara,berita riau terbaru,pelabuhan dumai

Kesehatan Pelabuhan Dumai pantau suhu penumpang cegah cacar monyet

Sejumlah penumpang melalui alat pemindai panas tubuh di terminal kedatangan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (14/5/2019). Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II menyatakan alat pemindai panas tubuh sudah diaktifkan untuk memantau penumpang dari Singapura dan Malaysia yang berpotensi terjangkit virus cacar monyet (monkeypox). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Dumai (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Dumai, Provinsi Riau, fokuskan memeriksa suhu tubuh penumpang dan awak kapal dari luar negeri dengan alat pemindai untuk mencegah masuk virus cacar air atau "monkeypox".

Kepala KKP Dumai Efrizon mengatakan, antisipasi masuk cacar monyet ini menjalankan intruksi Kementerian Kesehatan RI dengan memasang alat thermal scanner di pintu masuk pelabuhan.

Petugas KKP siaga di pintu masuk pelabuhan dan wajib memeriksa setiap orang dari kapal, jika ditemukan ada memiliki suhu 38 derajat celsius, langsung dicurigai dan dilakukan tindakan lebih lanjut.

"Jika ditemukan orang dengan suhu 38 derajat celsius, sudah disiapkan ruang pemeriksaan lebih lanjut, dan petugas sudah bersiaga di pelabuhan," kata Efrizonkepada pers, Senin.

Disebutkan, petugas hanya mengacu pada indikator suhu panas seseorang mencapai 38 derajat celsius, dan antisipasi monkeypox ini bekerjasama dengan rumah sakit dan laboratorium.

Kemenkes RI melalui surat edaran diterima KKP Dumai pada 13 Mai 2019 tentang kewaspadaan infortasi penyakit cacar monyet dan menjalankan upaya antisipasi atau pencegahan.

Cacar monyet diketahui adalah penyakit langka disebabkan oleh virus ditularkan pada manusia melalui hewan di Afrika, dan sejauh ini belum pernah ditemukan kasus di Indonesia.

"Jelang arus mudik ini, pengawasan makin diperketat dan kita menambah petugas jadi delapan orang di pelabuhan," sebutnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menegaskan kasus monkeypox tidak ada di Indonesia, baik pada manusia maupun virus yang berinang di hewan.

Anung menegaskan monkeypox merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya jika tidak ada super infeksi sehingga tidak usah panik, namun kewaspadaan perlu ditingkatkan.

"Sekali lagi hewan adalah hewan yang saat ini diyakini masih berada di Afrika, kita tidak menemukan hal-hal semacam ini," kata Anung.

Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis), dan penularan melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus.

Baca juga: Begini kesiapan RSUD Riau jadi rujukan untuk kasus cacar monyet

Baca juga: Begini alat canggih Bandara Pekanbaru untuk deteksi cacar monyet