Baghdad (ANTARA) - Militer Irak mengatakan sebuah roket ditembakkan ke Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, lokasi bagi sejumlah kedutaan besar asing dan gedung pemerintah, Minggu.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Baca juga: Ratusan Warga Jadi Korban Bom Di Baghdad
Sebuah ledakan terdengar di pusat kota Baghdad pada Minggu malam, kata wartawan Reuters. Hal yang serupa juga disampaikan oleh dua sumber diplomatik yang berbasis di Baghdad.
"Roket Katyusha jatuh di tengah-tengah Zona Hijau tanpa menimbulkan kerusakan", menurut penyataan singkat militer.
Peluncur roket Katyusha merupakan jenis artileri roket yang mampu mengirim bahan peledak ke sasaran jauh lebih cepat dibanding artileri konvensional, namun kurang akurat.
Kedutaan Besar AS di Baghdad dan konsulatnya di ibu kota wilayah Kurdistan Irak, Erbil mengevakuasi beberapa staf mereka pekan ini.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan telah mengirim pasukan tambahan ke kawasan tersebut guna melawan yang menurutnya sebagai ancaman dari Iran terhadap kepentingan AS, termasuk dari milisi yang didukungnya di Irak.
Baca juga: Presiden Sidang Majelis Umum PBB Geram oleh Serangan di Baghdad
Baca juga: Roket Jatuh Dekat Bandara Baghdad Tewaskan 23 Orang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB
Sejuta warga Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik
25 April 2024 15:11 WIB