Sala Lauak jajanan ajaib pembuka puasa

id Pemko Pekanbaru,sala lauak

Sala Lauak jajanan ajaib pembuka puasa

Sala Lauak adalah salah satu jajanan favorit yang banyak dibeli di pasar takjil Benhil, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019). (ANTARA News/Laily Rahmawaty)

Pekanbaru (ANTARA) - Redi (20) nyaris setiap hari membeli minimal 10 biji Sala Lauak makanan khas dijual pedagang di sepanjang Jalan Nenas, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru.

Redi bisa memilih Sala Lauak, di sepanjang Jalan Nenas itu karena terdapat banyak penjual menu buka puasa, dan harganya masih tetap sama Rp500 untuk satu butir Sala Lauk. Redi membeli bukan untuk dirinya sendiri saja tetapi juga untuk ibu, bapak dan saudaranya yang selalu menjadi tradisi tiap Ramadhan.

Menurutnya, Sala Lauak enak dimakan sebagai makanan awal pembuka puasa. Makanan terbuat dari tepung beras berbentuk bulat kecil bisa dimasukkan langsung ke mulut sehingga praktis saat berbuka puasa

"Ini makin nikmat bila sambil minum teh hangat atau es teh," kata Redi.

Sala Lauak, katanya, nikmat dimakan begitu saja, dan bahkan lebih legit lagi bagi orang dewasa jika dicampur dengan cocolansaus cabe merah.

Sala Lauak menurut Redi menjadi jajanan kesukaan keluarganya, bahkan adiknya paling kecil Astri (4) selalu minta dibelikan panganan khas di Kota Pekanbaru itu.

Menurut Reza (38) penjual Sala Lauak, di Jalan Utama Kota Pekanbaru, setiap hari sebanyak 8.000 butir makanan itu terjual laris manis apalagi detik-detik jelang berbuka pembeli sudah mengantri di tempat dagangannya "Sala Lauak Incim".

Pedagang Sala Lauak Incim mematok harga per buah cuma Rp500, dan dilengkapi dengan bungkusan sambal atau cocolan cabe merah sebagai kuahnya.

"Alhamdulillah, dari 8.000 butir lebih penjualan Sala Lauak setiap hari pendapatan bisa mencapai Rp4 juta-an lebih, hingga terpaksa mempekerjakan empat karyawan, untuk membantu melayani pembeli dan menggoreng Sala pada empat penggorengan," katanya.

Menurut Reza, makanan Sala Lauak menjadi favorit di Kota Pekanbaru dan sekitarnya, selain harganya terjangkau, bisa mengenyangkan perut jika makan dua hingga lima buah karena terbuat dari tepung beras dan ikan.

"Makanan ini merupakan khas masyarakat Pariaman, Provinsi Sumbar, akan tetapi bagi orang perantauan asal Sumbar di Kota Pekanbaru memproduksinya kembali dan ternyata cukup laris, selain enak juga mengenyangkan," katanya.

Untuk Sala Lauak Incim ini, katanya lagi, sudah sampai hingga ke Mekkah, Kalimantan, Jakarta dan Malaysia, karena selain gampang dibawa tidak basi, bahkan adonan Sala Lauak mentah juga bisa dibuatkan dan dikirim ke luar provinsi.

"Untuk adonan mentah bisa dibuat tergantung seberapa banyak pesanan, bisa ditaruh di dalam kulkas dan ibu rumah tangga bisa menggorengnya kapan saja dan seberapa banyak yang dikehendaki," katanya.

Untuk menyiapkan adonan Sala, Reza bersama sang istri, Rici (28), saat subuh sudah mulai mengaduk bahan dan pada siang adonan sudah bisa masuk ke dalam penggorengan berisi minyak dalam kondisi panas tinggi.

Baca juga: Takjil "Sala lauak" dan ketupat ketan jajanan favorit Pasar Benhil