Dua saudara tunanetra di Inhil butuh uluran tangan

id Tunanetra di Inhil, tembilahan, sungai bela,beni bombom

Dua saudara tunanetra di Inhil butuh uluran tangan

Beni dan Bombom (dok Antarariau/19)

Tembilahan (ANTARA) - Dua kakak beradik penderita katarak di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, butuh uluran tangan pemerintah dan para dermawan. Keduanya adalah Beni dan Bombom warga Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra.

Beni dan Bombommerupakan dua bersaudara yang menderita katarak sejak masih usia anak-anak. Dua kakak beradik ini mengaku ingin sekali melihat dunia seperti orang normal lainnya namun apa daya, keterbatasan dana mengharuskan mereka hanya bisa bermimpi.

"Alhamdulillah masih diberikan kesempatan dan kesehatan, saya dan adik saya ingin sekali melihat seperti orang normal lainnya tapi kami tidak ada biaya mau berobat apalagi mau operasi," ucap Beni penuh harap, saat dijumpai wartawan, Rabu.

Dalam kesehariannya, Beni dan Bombom hidup dalam keadaan serba kekurangan. Dia tinggal di sebuah rumah kurang layak yang berada di RW 1 Desa Sungai Bela tanpa didampingi kedua orangtua."Orang tua (bapak) sudah meninggal dunia dan ibu merantau ke Kota Batam," tutur Beni.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Beni yang merupakan kakak dari Bombon bekerja sebagai tukang urut. Itupun penghasilannya tidak menentu kadang ada, kadang tidak.

Saat tidak mendapatkan uang dari jasa urut, Beni mengaku terpaksa harus menumpang makan di tempat saudara.

"Saya agak malu karena harus numpang makan dengan keluarga tapi mau bagaimana lagi, kadang dari hasil tukang urut saya juga tidak menentu kadang ada kadang tidak ada sama sekali," ucapnya.

Beni mengaku terkadang merasa malu jika harus menumpang makan di rumah saudara. Meski demikian dia bersyukur masih ada keluarga dan tetangga yang baik yang selalu bersedia memberi makan.