Jember (ANTARA) - Sebagian warga Kabupaten Jember dan Bondowoso yang berada di sekitar Pesantren Mahfilud Dluror di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember mulai menjalankan ibadah puasa pada Ahad.
"Hari ini kami sudah mulai menjalankan ibadah puasa, meskipun pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan 1440 Hijriah," kata Pengasuh Pesantren Mahfilud Dluror KH Ali Wafa di Jember, Ahad.
Jamaah Pesantren Mahfilud Dluror baik santri maupun masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren telah melaksanakan shalat tarawih pada Sabtu (4/5) malam dan makan sahur pada Ahad dini hari.
"Penentuan awal puasa di pesantren kami berdasarkan kitab Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais dan metode itu diterapkan sejak tahun 1826, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat," tuturnya.
Ia menjelaskan penetapan awal puasa tersebut berdasarkan keyakinan yang menggunakan acuan sistem khumasi (dari bahasa Arab artinya lima/khomsatun), yang berdasarkan pada kitab Nushatul Majaalis karangan Syeh Abdurrohman As Shufuri As Syafi'i.
"Sistem penghitungan khumasi yakni penentuan awal puasa tahun ini bisa ditentukan dengan cara menghitung lima hari dari awal puasa tahun sebelumnya yakni pada Selasa, sehingga lima hari berikutnya yakni pada Ahad sebagai awal puasa tahun ini," katanya.
Ali Wafa mengatakan tidak ada paksaan untuk mengikuti hasil ijtihad di pesantren tersebut dan masyarakat bebas memilih untuk mengikuti awal Ramadhan sesuai penetapan sidang isbat pemerintah, atau ikut metode yang dijalankan pesantren ratusan tahun lamanya.
"Sebagian besar warga di sekitar pesantren yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso mengikuti awal puasa pada Ahad ini. Kami berharap perbedaan awal puasa yang dilakukan jamaah Pesantren Mahfilud Dluror dihormati oleh umat muslim lainnya," ujarnya.
Menurutnya ribuan santri dan semua alumni pesantren yang kini tersebar di berbagai daerah yang berjumlah ribuan orang itu juga masih mengikuti pedoman menjalankan ibadah puasa berdasarkan hitungan khumasi yang mengacu pada kitab karangan Syeh Abdurrahman As Shufuri As Syafi'i.
Sementara itu, Tim Badan Hisab dan Rukyat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupten Jember bersama sejumlah ormas Islam di Jember, masih akan melakukan rukyatul hilal atau melihat bulan di Pantai Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Ahad.
"Ada 30 orang yang akan melakukan rukyatul hilal dari Kemenag Jember, KUA, ahli falakiyah PCNU Jember dan PCNU Kencong, serta ahli dari sejumlah pesantren di Kabupaten Jember," kata ketua tim hisab dan rukyat kantor Kemenag Jember, M. Muslim.
Kementerian Agama menjadwalkan sidang isbat (penetapan) awal memasuki bulan Ramadhan 1440 Hijriah atau bulan puasa di Kementerian Agama, Jakarta, pada Ahad sore, sedangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa tahun 1440 Hijriah pada Senin (6/5).*
Berita Lainnya
Jamaah Pesantren Mahfilud Dluror Jember berlebaran hari ini
04 June 2019 12:06 WIB
Cerita penantian di pengujung Ramadhan dari sudut Masjid Istiqlal
09 April 2024 15:48 WIB
Pertamina tambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 7 juta tabung untuk penuhi kebutuhan Ramadhan
09 April 2024 11:02 WIB
Bupati Bengkalis imbau warga tak bakar lahan saat cuaca ekstrim
02 April 2024 19:16 WIB
BRK Syariah santuni 1.000 anak yatim dalam berbagi berkah Ramadhan 2024
01 April 2024 22:46 WIB
Safari Ramadhan di Bukit Batu, Bupati minta pembangunan jembatan segera terwujud
01 April 2024 19:58 WIB
Menkop UKM Teten Masduki sebut KUMKM Ramadhan Fair dapat meningkatkan omzet pelaku UMKM
01 April 2024 12:29 WIB
Melihat Bagarakan Pengantin Sahur, tradisi unik Ramadhan di Inhil
31 March 2024 13:01 WIB