Kemendag operasi pasar bawang putih di Pekanbaru, harga grosir Rp22.500/kilogram

id Bawang putih,harga sembako terbaru,harga bawang putih terbaru,pasar murah,gubernur riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Kemendag operasi pasar bawang putih di Pekanbaru, harga grosir Rp22.500/kilogram

Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau operasi pasar bawang putih bersama tim Kementerian Perdagangan RI di Kota Pekanbaru, Rabu (24/4/2019). (Antaranews/Vera Luciana)

Pekanbaru (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menggelar operasi pasar bawang putih di beberapa pasar tradisional KotaPekanbaru dengan harga grosir Rp22.500 per kilogram.

DirjenPerdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, di Pekanbaru, Rabu, mengatakan operasi pasar bertujuan untuk menekan lonjakan harga komoditi bawang putih. Dari pantauan tim Kemendag di Pekanbarudan sekitar, Tjahyamengatakan harga bawang putih termasuk tinggi karena di tingkat pengecer bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram (Kg).

"Target tahap awal diharapkan harga akan turun ke level Rp30.000 per kilogram," kata Ditjen saat peninjauan harga ke beberapa pasar tradisional di Pekanbaru.

Tjahya Widayanti menjelaskan, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok. Terutama menjelang Ramadan. Sejauh ini diakuinya memang telah terjadi lonjakan harga bawang putih hampir di seluruh pasar di Indonesia.

Untuk menekan lonjakan harga bawang putih, lanjutnya, pemerintah sudah meminta kepada importir agar mengeluarkan stok mereka ke pasar. Sebab tidak lama lagi masyarakat akan memasuki bulan puasa.

"Contohnya hari ini di pasar tradisional Pekanbaru, kita telah memaksa importir untuk melakukan operasi pasar bawang putih," katanya.

Tujuannya jelas dia, guna menekan kenaikan harga yang sempat melambung. Selain juga ingin menciptakan ketenangan beribadah bagi umat muslim, sehingga tidak membuat masyarakat gelisah dengan harga naik.

Ia juga meminta kepada awak media tidak membesar-besarkan,pemberitaan kenaikan harga, sebab sejauh ini stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan sebagainya cukup. Jadi tidak ada alasan untuk harga naik. Walau diakuinya permintaan menjelang puasa selalu naik.

Diakuinya, harga bawang putih sempat melambung, namun kini sudah mulai stabil terutama dengan dilemparnya stok ke pasar. Diharapkan tahap awal bisa stabil. Selanjutnya akan ada impor bawang putih lagi.

"Kita memang masih 95 persen tergantung pada impor bawang putih," imbuhnya.

Baca juga: Kantor layanan teknis BSN hadir di Pekanbaru permudah urus SNI

Gubernur Riau Syamsuaryang ikut dalam kunjungan ke pasar tradisional meminta kepada pedagang tidak melakukan penimbunan bahan pokok sebab itu kejahatan. Ia mengatakan Pemprov Riau akan melakukan pengawasan melalui tim satuan tugas pangan (Satgas pangan).

"Kemarin memang ada kenaikan harga bawang putih, tetapi karena sudah ada operasi pasar tadi sudah mulai turun," kata Syamsuar.

Karenanya,Syamsuar berharap masyarakat bisa menyambut bulan puasa dalam keadaan tenang, fokus dan aman.

Sementara itu pantauan ANTARA di lapangan, dari beberapa kunjungan di pasar Sukaramai, tim masih mendapati harga bawang putih diecer tinggi Rp45.000 per kilogram.

Samsinar salah seorang pedagang bawang mengaku ia masih membeli modal bawang putih, Rp42.000 per kilogram. Ia bahkan menunjukkan nota pembelian bawang putih tersebut ke tim Kemendag.

"Saya ecer Rp45.000 per kilogram, karena modalnya masih Rp42.000 per kilogram," ujar Samsinar.

Selain bawang putih, harga bawang merah tercatat masih tinggi juga yakni RpRp30.000 per kilogram. Sementara harga telur ayam ras stabil Rp1.500 per butir, atau satu papannya lebih murah hanya Rp40.000 per papan isi 30 butir.

Baca juga: Gubernur Riau dan tim Kemendag turun ke pasar tradisional. Ada apa ya?