Dua penyelenggara Pemilu Riau meninggal dan 16 sakit kelelahan

id Penyelenggara,penyelenggara pemilu meninggal

Dua penyelenggara Pemilu Riau meninggal dan 16 sakit kelelahan

Seorang anggota Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, dirawat setelah pingsan di tengah perhitungan suara Pemilu 2019. (Foto istimewa)

Pekanbaru (ANTARA) - Pelaksanaan Pemilihan Umum serentak, 17 April 2019 yang dilaksanakan maraton dinilai cukup berat, bahkan hingga memakan korban jiwa dari penyelenggaranya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, hingga Senin merilis sebanyak 18 orang penyelenggara alami kemalangan mulai dari meninggal dunia, sakit hingga keguguran kandungan akibat kelelahan saat bertugas demi mensukseskan pesta demokrasi akbar tersebut.

"Terakhir Desi Riya Sandi Ketua PPS Desa Sepungguk, Salo, Kampar mengalami sakit karena kelelahan akhirnya dirawat jalan," kata Koodinator Divisi Sumber Daya Manusia KPUProvinsi Riau, Nugroho Noto Susanto.

Nugroho Noto Susanto, menjelaskan dari 18 penyelenggara yang dilaporkan tersebut, sebanyak lima orang meninggal dunia. Mereka meninggal saat dalam proses penyelenggaraan Pemilu serentak 2019.

"Ada yang karena kecelakaan berkendaraan saat tugas, juga kena serangan jantung," tutur Nugroho.

Selain meninggal, ada beberapa penyelenggara yang kena strok, akibat kelelahan, bahkan ada yang stres hingga linglung dan takut kalau bertemu polisi.

Beragamnya kemalangan yang dialami para penyelenggara tersebut diduga akibat tugas pelaksanaan Pemilu serentak 2019 yang dilakukan maraton hingga berhari-hari.

Berikut beberapa nama dan penyebab kemalangan yang dialami penyelenggara, sesuai data KPU Riau.

1. Suratinizar, Ketua KPPS 02 Desa Bantan Tua, Bantan, Bengkalis, meninggal kecelakaan pasca tugas.

2. Yansen Andrys David, Ketua KPPS TPS 5 Kelurahan Bengkalis Kota, Kabupaten Bengkalis meninggal dunia akibat serangan jantung.

3. Adrizon, Ketua KPPS 51 Kel. Sialang Munggu, Tampan, Kota Pekanbarualami stroke saat penghitungan suara.

4. Ismi Susilawati, Ketua PPK Senapelan, Kota Pekanbaru, pingsan saat pleno tingkat kecamatan.

5. Sugiharto, pingsan saat pleno Desa Gading Sari Tapung, Kampar.

6. Erwin PPK Kecamatan Kuala Kampar Pelalawan, pingsan saat tugas pleno.

7. Samaun, anggota KPPS 38 Desa Perawang Barat, Tualang, Siak, diserang stroke.

8. Umi Kulsum, Ketua KPPS 1 Desa Tasik, Seminai Koto Gasib Siak. Terjatuh bersama sepeda motor usai penghitungan suara.

9. Awaludin, Sekretaris PPS di Kecamatan Langgam, Pelalawan jatuh di kamar mandi saat istirahat sholat, kehilangan penglihatan.

10. Annisa Sholehati, PPSKuok pingsan saat pelaksanaan pleno.

11. Rani Hariani, anggota KPPS di TPS 1 Desa Terbangiang, Bandar Petalangan Pelalawan kelelahan akibat bekerja 24 jam tanpa istirahat.

12. Bakthiar, anggota KPPS TPS 1 Desa Terbangiang, Bandar Petalangan Pelalawan kelelahan akibat bekerja 24 jam tanpa istirahat.

13. Ali Akbar anggota KPPS TPS 1 Desa Permai, Rangsang Barat Kepulauan Meranti, linglung (takut ketemu dengan polisi, dan orang lain) setelah menyelesaikan penghitungan suara sampai subuh.

14. Umar Banu, Ketua KPPS 16, Simpang Kanan, Kecamatan Simpang Kanan Rokan Hilir, meninggal dunia.

15. Patma Areta , anggota KPPS 17 Desa Pematang Tebih, Ujung Batu, Rohul, keguguran anak pertama.

16.Ema anggota KPPS 1 Desa Bedeng Sikuran Kecamatan Inuman, Kuantan Singingi, meninggal akibat kecelakaan, pulang dari menjalankan tugas.

17. Faisal, Ketua KPPS TPS 01 Desa Kumantan, Bangkinang, Kampar, meninggal dunia, sepulang pleno rekapitulasi kecamatan.

18. Desi Riya Sandi Ketua PPS Desa Sepungguk, Salo, Kampar mengalami sakit karena kelelahan dan dirawat jalan

Baca juga: Waduh, Ketua KPPS di Pekanbaru terserang stroke saat tugas Pemilu