Sebelumnya, beberapa penembak melepaskan tembakan di Masjid An-Noor dan Linwood di Christchurch sekitar pukul 13.45 waktu setempat (08.WIB), Jumat. Serangan tersebut menewaskan tak kurang dari 49 orang dan membuat lebih dari 20 orang lagi cedera.
Baca juga: WNI korban teroris di Christchurch New Zealand kritis, kedutaan terkendala akses. Kok bisa?
Polisi juga menemukan dan menjinakkan dua bom rakitan yang ditaruh di mobil yang diparkir di dekat masjid itu. Empat tersangka --tiga lelaki dan satu perempuan-- ditahan. Namun, polisi mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa tidak semua penyerang telah dibekuk.
Aksi brutal ini mengundang keprihatinan warga di seluruh dunia, termasuk juga di Selandia Baru. Selain meletakan bunga di Masjid Wellington, warga juga membuat mural dengan kapur di jalan depan masjid itu, yang menunjukan keprihatinan.
Baca juga: Dua warga Sumbar korban teror penembakan di Masjid Crhistchurch New Zealand. Bagaimana kondisi mereka?
KBRI New Zealand menyatakan seorang WNI yang menjadi korban dalam penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch, New Zealand, masih dalam kondisi kritis.
Mereka adalah ayah dan anak. Kondisi paling parah ada pada si ayah karena ditembak berkali-kali, sementara anaknya kena tembakan satu kali.
Kondisi sang ayah atas nama Zulfirmansyah masih kritis dan dirawat di ICU Christchurch Public Hospital, sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil.
Kedua WNI tersebut tertembak di Masjid Linwood, salah satu masjid yang menjadi sasaran kelompok teroris selain Masjid Al-Noor.
Baca juga: Vidio - Teror penembakan di Masjid New Zealand "live" di Facebook tuai kutukan
Baca juga: Tiga WNI dinyatakan selamat dari teror penembakan mesjid di Christchurch New Zealand
